Sabtu 25 Jul 2020 03:11 WIB

Pekan Depan, Giliran Misi NASA Siap Diluncurkan ke Mars

Rover milik NASA yakni Perseverance diluncurkan Kamis (30/7).

Rep: Abdurrahman Rabbani/ Red: Dwi Murdaningsih
Perseverance, rover yang digunakan untuk mengambil sampel batu di Mars.
Foto: nasa
Perseverance, rover yang digunakan untuk mengambil sampel batu di Mars.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mars Rover milik Badan Antariksa AS (NASA) Perseverance bersiap untuk menjajaki permukaan Planet Merah setelah sumber tenaga berdaya nuklir berhasil dipasang. Hal itu dikatakan kepala United Launch Alliance Tory Bruno yang bertanggung jawab untuk meluncurkan Perseverance dalam perjalanannya Kamis (30/7) mendatang.

Dilansir dari Space, proses instalasi daya adalah langkah penting untuk lepas landas mesin, yang akan bergantung pada sistem tenaga, yang disebut Multi-Mission Radioisotope Thermoelectric Generator (MMRTG). Hal itu untuk menjaga instrumennya tetap berjalan dan tetap hangat melawan cuaca dingin Mars yang ekstrim ketika malam dan musim dingin.

Baca Juga

"MMRTG #MarsPerseverance telah diinstal dan bekerja dengan baik. Mesin Buggy Planet Merah ini telah terisi dan siap untuk beroperasi!,” tulis Bruno di Twitter.

MMRTG dirancang untuk memberi daya pada mesin rover tersebut hingga 14 tahun. Usia ini jauh melampaui masa misi awal pesawat ruang angkasa senilai 2,7 miliar dollar selama hampir dua tahun Bumi, atau satu tahun Mars. Ini berdasarkan pada sistem yang menggerakkan NASA Curiosity rover, yang diluncurkan pada 2011 dan telah menjelajahi Planet Merah sejak Agustus 2012.

Menurut NASA dan Departemen Energi (DOE) dengan sistem seperti itu dapat menghasilkan daya sekitar 110 watt. MMRTG mengandung plutonium radioaktif, yang secara alami meluruh menjadi atom yang lebih stabil.

“Saat proses peluruhan, sumber daya yang dipasang melepaskan panas, yang kemudian diubah oleh MMRTG menjadi listrik. Kelebihan panas membuat instrumen mesin cukup hangat untuk tetap bekerja dengan lancar,” ucap dia.

NASA dan DOE, menjelaskan meskipun MMRTG berjalan dengan tenaga nuklir, namun bukan berarti bentuk plutonium tersebut sama dengan apa yang digunakan dalam bom. Sebaliknya MMRTG tidak dapat meledak.

MMRTG lain dijadwalkan untuk memperkuat misi Dragonfly NASA, sebuah rotorcraft yang dirancang untuk menjelajahi langit samar bulan raksasa Saturnus, Titan pada tahun 2026.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement