Rabu 22 Jul 2020 00:30 WIB

Rekor Jumlah Kasus Baru Covid, DIY Tunjukkan Tren Meningkat

Pada Selasa (21/7), ada tambahan 28 kasus baru Covid-19 di DIY.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Andri Saubani
Petugas Linmas berjaga saat penutupan Pasar Bantengan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, Kamis (16/7). Penutupan Pasar Bantengan ini selama tiga hari atau hingga Sabtu (18/7). Hal ini dilakukan usai seorang pedagang terkonfirmasi positif terinfeksi Covid-19. Dan kini dirawat di rumah sakit lapangan Bambanglipuro, Bantul.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Petugas Linmas berjaga saat penutupan Pasar Bantengan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, Kamis (16/7). Penutupan Pasar Bantengan ini selama tiga hari atau hingga Sabtu (18/7). Hal ini dilakukan usai seorang pedagang terkonfirmasi positif terinfeksi Covid-19. Dan kini dirawat di rumah sakit lapangan Bambanglipuro, Bantul.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatatkan rekor kasus baru yang terinfeksi Covid-19 pada 21 Juli 2020. Setidaknya, ada tambahan 28 kasus baru positif Covid-19 yang dilaporkan.

Kenaikan kasus di DIY mulai menunjukkan tren meningkat beberapa hari ini. Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY, Berty Murtiningsih mengatakan, kenaikan kasus baru dikarenakan pelacakan (tracing) dan pemeriksaan (screening) yang masif.

Baca Juga

Dari 28 kasus yang dilaporkan pada 21 Juli ini, lima kasus diantaranya merupakan tenaga kesehatan di Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul. Banyaknya tenaga kesehatan yang dilaporkan positif, Berty menyebut, skrining terhadap tenaga kesehatan ini memang menjadi prioritas.

"Karyawan Dinkes Bantul diantaranya juga dari Puskesmas. Memang sudah saya sampaikan bahwa prioritas kita saat ini diantaranya screening pada para karyawan kesehatan. Termasuk seluruh Puskesmas di DIY dan RS Rujukan yang merawat (pasien) Covid-19," kata Berty, Selasa (21/7).

Selain itu, pelacakan terhadap pelaku perjalanan dari luar DIY juga diutamakan. Termasuk pelacakan kontak melalui tes swab/PCR dari kasus positif Covid-19 juga dimasifkan.

"Saat ini, memang sedang dilaksanakan (swab secara masif) oleh masing masing Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Untuk prioritas karyawan kesehatan, pengambilan swab pelaku perjalanan dan juga skrining atas permintaan masyarakat," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement