Kamis 02 Jul 2020 00:37 WIB

Steve Bruce Bicara Soal Perpindahan Kepemilikan Newcastle

Bruce menilai para pemain Newcastle sudah terbiasa dengan spekulasi kepemilikan klub

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Israr Itah
Pelatih Newcastle United Steve Bruce
Foto: EPA-EFE/LYNNE CAMERON
Pelatih Newcastle United Steve Bruce

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Newcastle United Steve Bruce mengungkapkan perasaan pemainnya tak banyak berubah atas spekulasi pengambilalihan kepemilikan klub. Bruce mengatakan para pemain sudah terbiasa dengan hal semacam itu.

"Sebagian besar telah berada di sini beberapa tahun yang lalu dan sudah berapa kali kita berbicara tentang pengambilalihan?" kata Bruce dikutip dari Express, Rabu (1/7).

Baca Juga

Ia mengaku baru di Newcastle selama 11 bulan, namun sudah dihadapkan pada rumor serupa berkali-kali. Ia berpikir para pemain sudah lebih terbiasa karena banyak dari mereka telah berada di Newcastle selama beberapa tahun.

"Klub memiliki arti bagi mereka," ucapnya.

Setelah 13 tahun di St James Park dan berkali-kali dilaporkan akan melepas sahamnya, pemilik Newcastle Mike Ashley akhirnya benar-benar akan menjual klub. Ia menyetujui kesepakatan senilai 300 juta poundsterling dengan konsorsium Arab Saudi pada April lalu. Namun, setelah lebih dari dua bulan berlalu, mereka masih menunggu kabar persetujuan dari Liga Primer.

Ketua Liga Primer Richard Masters mengatakan sebuah keputusan akan diumumkan tidak lama lagi. Hal itu meningkatkan harapan, akhirnya cerita panjang soal kepemilikan baru ini akan segera berakhir.

Namun berdasarkan pengalaman masa lalu, penggemar Newcastle tak bisa berharap muluk. Seperti pada 2008, Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan sangat tertarik tetapi tidak bisa menyetujui kesepakatan dengan Ashley. Ia akhirnya pindah ke Manchester City, dan menjadikan klub tersebut menjadi kelas dunia.

Tiga tahun lalu, muncul laporan bahwa sebuah konsorsium China dan sejumlah pihak internasional berpikir untuk membeli klub tersebut. Sementara tahun lalu ada upaya pengambilalihan oleh Bin Zayed Group yang juga tidak terwujud. Kali ini peluang kesepakatan dengan Dana Investasi Publik Arab Saudi terwujud sepertinya lebih besar dari sebelumnya.

"Saya tidak punya masalah dengan itu. Saya pikir mereka akan melanjutkan dan menunggu jawaban seperti kita semua dan mari kita berharap ada jawaban dengan cepat. Kami tidak dapat memengaruhinya atau menjadikannya alasan. Kami profesional dan hanya harus melanjutkannya," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement