Selasa 09 Jun 2020 16:51 WIB

Survei: Parpol Stagnan, Elektabilitas PDIP Masih Unggul

PDIP memimpin elektabilitas parpol dengan raihan elektabilitas 33,5 persen.

Bendera partai politik. Ilustrasi
Foto: Republika
Bendera partai politik. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setahun pascapenyelenggaraan Pemilu 2019, elektabilitas partai politik cenderung masih stagnan. Namun, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai pemenang pemilu legislatif dua periode berturut-turut masih unggul.

"PDIP memimpin elektabilitas parpol dengan raihan elektabilitas 33,5 persen," kata Direktur Eksekutif Voxpopuli Research Center Dika Moehamad dalam keterangan tertulis kepada pers di Jakarta, Selasa (9/6).

Baca Juga

Elektabilitas PDIP disusul oleh Partai Gerindra yang memantapkan diri sebagai runner up (14,1 persen) dan Golkar yang makin melorot (9,8 persen). Tingginya elektabilitas Partai Gerindra tampaknya disumbang oleh faktor Prabowo Subianto yang diunggulkan sebagai capres pada Pemilu 2024.

Pada posisi papan tengah, terdapat PKB (6,4 persen), PKS (5,3 persen), PSI (4,5 persen), NasDem (4,3 persen), dan Demokrat (3,4 persen). Sedangkan PPP dan PAN nyaris tergelincir ke papan bawah dengan elektabilitas masing-masing tersisa 2,7 persen dan 1,4 persen. Menurut Dika, posisi kedua parpol tersebut berbanding terbalik dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang terkerek elektabilitasnya.

Parpol yang tidak masuk ke Senayan itu mengalami kenaikan, yang tampaknya berkorelasi dengan aktivitas yang menonjol selama Covid-19. "PPP merosot perolehan suaranya dari pemilu ke pemilu, sedangkan PAN pasca-kongres terancam pecah dan tergerus suaranya," ucap Dika menjelaskan.

Loyalis Amien Rais sedang menyiapkan pembentukan partai baru, selain Partai Gelora pecahan PKS yang sama-sama parpol berbasis umat Islam. Pada posisi papan bawah terdapat Perindo (0,8 persen), Hanura (0,6 persen), Berkarya (0,4 persen), PBB (0,3 persen), PKPI (0,2 persen), dan Garuda (0,1 persen). Sisanya sebanyak 12,2 persen responden menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab. 

Survei dilakukan pada 26 Mei hingga 1 Juni 2020, melalui telepon kepada 1.200 responden yang diambil secara acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error survei sebesar ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement