Ahad 07 Jun 2020 11:48 WIB

Mulai New Normal, Uni Emirat Arab Buka Penerbangan Transit

Uni Emirat Arab juga mengizinkan pusat bisnis dibuka dengan kapasitas 40 persen.

Al Majaz Waterfront yang populer di lokasi wisata Sharjah, Uni Emirat Arab (UEA). Uni Emirat Arab (UAE) akan kembali mengizinkan penerbangan internasional transit di beberapa bandara di wilayahnya. Ini dilakukan sebagai salah satu langkah menuju kehidupan normal baru di tengah pandemi Covid-19.
Foto: Shurooq
Al Majaz Waterfront yang populer di lokasi wisata Sharjah, Uni Emirat Arab (UEA). Uni Emirat Arab (UAE) akan kembali mengizinkan penerbangan internasional transit di beberapa bandara di wilayahnya. Ini dilakukan sebagai salah satu langkah menuju kehidupan normal baru di tengah pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Uni Emirat Arab (UAE) akan kembali mengizinkan penerbangan internasional transit di beberapa bandara di wilayahnya. Ini dilakukan sebagai salah satu langkah menuju kehidupan normal baru di tengah pandemi Covid-19.

“UAE akan mengizinkan penerbangan transit untuk melewati bandara internasional Abu Dhabi, Dubai, dan Sharjah dalam beberapa hari mendatang,” demikian dinyatakan Kedubes UAE di Jakarta melalui pernyataan tertulis, Ahad (7/6).

Baca Juga

Sebelumnya pada pertengahan Mei lalu, dua maskapai besar UAE, yakni Emirates dan Etihad, telah mulai mengoperasikan penerbangan masuk yang dikhususkan bagi warga negara itu. Penerbangan dilakukan dari sejumlah kota di dunia, termasuk London, Brussels, Zurich, Singapura, dan Manila.

Perusahaan pengelola pelabuhan di UAE, Abu Dhabi Ports, juga akan mulai mengoperasikan pengiriman dalam bulan ini untuk membantu negara itu mengatasi kendala impor makanan dan pasokan medis yang diperlukan dalam menangani pandemi.

Sementara itu, kehidupan normal baru di Ibu Kota Abi Dhabi juga ditandai dengan pelonggaran pembatasan sejumlah tempat publik. Pemerintah setempat mengizinkan restoran di luar mal, pantai hotel, dan museum dibuka dengan kapasitas pengunjung dibatasi sebanyak 40 persen.

Namun, pembatasan keluar-masuk Abu Dhabiyang masih diterapkan merupakan upaya lebih lanjut untuk mengurangi penyebaran Covid-19. "Sekaligus demi memastikan keberhasilan kampanye pengujian secara massal di kota ini," kata Departemen Kesehatan Abu Dhabi dalam keterangan yang sama.

Di samping itu, Dubai sebagai kota berpenduduk terpadat di UAE sudah lebih dahulu membuka secara total pusat perbelanjaan sejak Rabu (3/6). Semua mal dan bisnis sektor swasta di kota itu diizinkan beroperasi penuh untuk pertama kalinya sejak ditutup ditutup selama lebih dari dua bulan.

UAE mengonfirmasi sekitar 38 ribu kasus infeksi Covid-19 per 7 Juni dengan 275 kasus kematian, dari sekitar 2,5 juta tes massal yang telah dilakukan terhadap penduduknya. Secara global, Covid-19 tercatat telah menjangkiti hampir tujuh juta orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement