Rabu 27 May 2020 01:14 WIB

Harga Sembako Usai Lebaran di Aceh Barat Bergerak Naik

Kenaikan harga karena masih belum banyaknya pedagang berjualan untuk memulai usaha

Pedagang menyusun telur di salah satu pasar tradisional (Ilustrasi).
Foto: ANTARA/ARNAS PADDA
Pedagang menyusun telur di salah satu pasar tradisional (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH -- Harga sejumlah komoditi bahan pokok di Pasar Bina Usaha Meulaboh, Kabupateb Aceh Barat, pada hari ketiga Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah bergerak naik sekitar Rp 1.000 hingga Rp 2.000 per jenis barang.

"Naiknya harga jual bahan pokok ini karena dipengaruhi masih belum banyaknya pedagang yang berjualan untuk memulai usahanya," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan Kabupaten Aceh Barat, Muhammad Amin di Meulaboh, Selasa (26/5).

Baca Juga

Ada pun harga bahan pokok yang mulai bergerak naik tersebut diantaranya harga beras medium (I/A) dari harga Rp 13.600 per kilogram naik menjadi Rp 13.800 per kilogram, beras pegasingan (I/B) dari harga Rp 11.100 per kilogram naik menjadi Rp 11.300 per kilogram, serta beras standar Bulog dari Rp 8.400 per kilogram naik menjadi Rp 8.600 per kilogram.

Kemudian harga telur ayam dari harga Rp 1.100 per butir naik menjadi Rp 1.200 per butir atau Rp 36 ribu per papan (isi 30 butir).

Minyak goreng kemasan dari Rp 26 ribu per dua bambu naik naik menjadi Rp 27 ribu per dua bambu, sedangkan minyak goreng curah tanpa merek dari harga Rp 9.000 per liter naik menjadi Rp 10 ribu per liter.

Harga susu kental manis juga bergerak naik dari harga Rp 9.500 per kaleng naik menjadi Rp 10 ribu per kaleng. "Sedangkan harga gula pasir juga masih bertahan di harga tinggi di harga Rp 17 ribu per kilogram," kata Muhammad Amin menambahkan.

Selain harga bahan pokok, kata dia, harga sayuran di pasar bina usaha juga mengalami kenaikan harga jual dari harga Rp 1.000-2.000 per ikat naik menjadi Rp 2.000 per ikat hingga Rp 2.500 per ikat.

Pihaknya memperkirakan harga barang akan kembali normal setelah para pedagang kembali aktif berjualan seperti biasanya, kata M Amin menuturkan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement