Jumat 22 May 2020 14:02 WIB

Bongkar Muat Kendaraan CBU di Terminal IPCC Stabil

Berkurangnya aktivitas pabrik mobil mempengaruhi jumlah pengiriman kendaraan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Pekerja melakukan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (15/5). PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC)  mencatat bongkar muat kendaraan CBU masih stabil.
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Pekerja melakukan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (15/5). PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) mencatat bongkar muat kendaraan CBU masih stabil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC)  mencatat bongkar muat kendaraan CBU masih stabil. Meskipun terdapat penurunan pada April 2020 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sekretaris Perusahaan IPCC Sofyan Gumelar.

“Jika dihitung secara akumulasi maka masih tercatat naik untuk sejumlah kegiatan pada beberapa segmen yang ditangani di Terminal IPCC,” kata Sofyan, Jumat (22/5).

Baca Juga

Pada kendaraan CBU, kata dia, kenaikan terjadi pada kegiatan ekspor yang secara akumulasi berjumlah 89.790 unit sepanjang empat bulan pertama 2020. Angka tersebut memperlihatkan kenaikan 3,24 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Begitu pula dengan alat berat pada kegiatan ekspor yang masih tercatat meningkat 121,45 persen menjadi 2.230 unit di sepanjang empat bulan pada April 2020 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada Terminal domestik secara akumulasi sepanjang empat bulan pertama pada 2020 juga tercatat ada peningkatan.

“Pada segmen CBU, tercatat naik 105,98 persen menjadi 48.445 unit dari 23.519 unit di periode yang sama di tahun lalu,” ujar Sofyan.

Berikutnya, alat berat naik 66,60 persen dimana sebanyak 6.211 unit ditangani sepanjang empat bulan pada awal tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu hanya 3.728 unit. Meski terlihat terjadi penurunan di sejumlah segmen namun, layanan bongkar muat kendaraan terutama CBU masih berjalan normal.

“Dengan tetap beroperasi, IPCC mendukung ketersediaan layanan bongkar muat maupun pengantaran kendaraan, baik dari luar pulau maupun luar negeri,” ungkap Sofyan.

Dia memastikan, IPCC tidak hanya menjaga agar tetap beroperasi semua layanannya. Dia menegaskan IPCC tetap memperhatikan prosedur operasional bongkar muat di pelabuhan dengan prosedur disinfeksi untuk memberikan pelayanan kenyamanan bagi pengguna.

Berkurangnya aktivitas pabrikan otomotif seiring dengan adanya pembatasan kegiatan yang digalakan pemerintah dan pemerintah daerah berpengaruh terhadap jumlah produksi hingga pengirimannya. “Kondisi ini pun turut mempengaruhi bongkar muat kendaraan di Terminal IPCC yang juga terlihat penurunan,” jelas Sofyan.

Jumlah kendaraan CBU yang ditangani di Terminal Internasional IPCC pada April 2020 mengalami penurunan 41,17 persen dibandingkan periode yang sama pada 2019 menjadi 14.470 unit. Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.348 unit dari impor turun 28,39 persen dan ekspor sebanyak 11.122 unit atau turun 44,17 persen.

Sementara itu, bongkar muat alat berat di terminal internasional IPCC turun sebanyak 45,23 persen pada April 2020 dibandingkan periode yang sama pada 2019 dari 1.110 unit menjadi 608 unit. Begitu juga penurunan sumbangan dari kegiatan impor sebanyak 549 unit atau turun 35,49 persen dan ekspor 59 unit atau turun 77,22 persen.

Untuk segmen suku cadang atau generla cargo, IPCC juga mengalami penurunan 29,41 persen. Begitu juga dengan ekspor yang mengalami penurunan 60,89 persen pada April 2020 dibandingkan periode yang sama 2019.

Tidak hanya terminal internasional, Sofyan mengatakan pada terminal domestik pun juga turut merasakan hal yang sama. “Kegiatan bongkar muat kendaraan CBU di bulan April sebesar 3.924 unit, turun 17,34 persen,” jelas Sofyan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement