Senin 18 May 2020 18:47 WIB

Sudah 57 Warga Padang Sembuh dari Covid-19

Dalam sepekan terakhir jumlah warga yang sembuh mencapai 17 orang.

Petugas Satpol PP menghukum seorang supir angkot dengan squat jump karena tidak menggunakan masker di Pasar Raya, Padang, Sumatera Barat, Jumat (15/5/2020). Pemkot Padang memperketat warga masuk ke Pasar Raya selama PSBB tahap kedua, dengan merazia masker dan pengecekan suhu tubuh karena pasar itu merupakan klaster terbanyak yang terdapat kasus positif COVID-19 di Padang.
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Petugas Satpol PP menghukum seorang supir angkot dengan squat jump karena tidak menggunakan masker di Pasar Raya, Padang, Sumatera Barat, Jumat (15/5/2020). Pemkot Padang memperketat warga masuk ke Pasar Raya selama PSBB tahap kedua, dengan merazia masker dan pengecekan suhu tubuh karena pasar itu merupakan klaster terbanyak yang terdapat kasus positif COVID-19 di Padang.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Dinas Kesehatan Kota Padang mencatat total warga terinfeksi Corona Virus Disease (Covid-19) yang telah dinyatakan sembuh hingga 18 Mei 2020 mencapai 57 orang. "Dari 262 terkonfirmasi positif, sebanyak 57 orang dinyatakan sembuh hingga saat ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Ferimulyani Hamid di Padang, Senin (18/5).

Berdasarkan data yang dihimpun, dalam sepekan terakhir jumlah warga yang sembuh mencapai 17 orang. Pasien yang telah dinyatakan sembuh telah melalui dua kali tes swab untuk memastikan tidak ada lagi virus di tubuhnya. Setelah dinyatakan sembuh yang bersangkutan sudah bisa berinteraksi dan beraktivitas sebagaimana biasa.

Baca Juga

Ia menjelaskan minimal butuh waktu 14 hari untuk seseorang dapat dinyatakan sembuh sejak pertama kali terinfeksi. "Ini juga tergantung daya tahan tubuh yang membentuk antibodi untuk melawan virus tersebut," kata dia.

Ia menyampaikan kesembuhan pasien tersebut juga berkat kemauan untuk sembuh serta tekad kuat agar terbebas dari virus corona.

Selain itu, pasien yang berhasil sembuh juga mampu meningkatkan daya tubuh, mau mengonsumsi makanan yang bergizi dan dianjurkan, serta minum obat yang disarankan. Pasien juga mampu menghindari stres ketika dinyatakan positif Covid-19.

Sementara hingga 18 Mei 2020 terdapat 1.989 pelaku perjalanan dari daerah terjangkit, 193 orang tanpa gejala, 739 orang dalam pemantauan, 202 pasien dalam pengawasan, 262 positif, 16 meninggal, dan 104 negatif. Dari 262 pasien positif 98 dirawat, 40 isolasi mandiri dan 51 karantina.

Ia menyampaikan virus corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang sedang sakit, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah.

Adapun saran penularan meliputi tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita Covid-19 dan memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita Covid-19.

Selain itu kontak jarak dekat dengan penderita Covid-19, misalnya bersentuhan atau berjabat tangan.

Kemudian ia mengimbau semua warga tidak hanya di zona merah namun semua wilayah untuk sementara waktu tidak bepergian ke tempat umum.

"Kalau pun terpaksa harus bepergian usahakan pakai masker, kita tidak pernah tahu ada orang yang ternyata pembawa virus namun tanpa gejala," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement