Senin 11 May 2020 21:13 WIB

Kronologi Evakuasi Jamaah Mushola yang Terpapar Covid-19

Camat Tambora menjelaskan kronologi evakuasi jamaah Mushola yang terpapar Covid-19

Covid-19 (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Camat Tambora Bambang Sutama menjelaskan kronologi evakuasi puluhan jamaah Mushola Baitul Muslimin di kawasan RW 07 Jembatan Besi, Jakarta Barat, setelah diduga terkena paparan Covid-19 dari salah seorang jamaah. Saat ini ada 28 orang jamaah yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP).

Bambang menjelaskan terdapat satu keluarga terdiri dari kakek, nenek, dan seorang cucu yang tinggal di RW 07 terkonfirmasi positif Covid-19 setelah menjalani swab test di Puskesmas Tambora. "Pertama cucunya tes usap di Puskemas positif Covid-19, kemudian kakek dan neneknya ikut melakukan swab test pada Jumat (8/5). Hasilnya dua-duanya positif," ujar Bambang di Jakarta, Senin (11/5).

Baca Juga

Kakek keluarga yang positif Covid-19 merupakan Ketua RW yang sering menjadi imam di mushola lingkungan tersebut. Namun Ketua RW tersebut tetap melaksanakan aktivitasnya memimpin jemaah Shalat Tarawih. Meski sudah diminta menjalani isolasi di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, dia tetap menolak dan menyatakan dirinya sehat.

"Sabtu (9/5) pagi, lurah bersama tiga pilar membujuk kakek, nenek, dan cucunya untuk ke Rumah Sakit Wisma Atlet tetapi tetap mendapat penolakan. Dia berdalih tidak kena Covid-19 melainkan gejala tipus," katanya.

Kemudian pihaknya kembali membujuk satu keluarga tersebut bersama jajaran Gugus Tugas Penanganan Covid-19 tingkat kecamatan agar mereka dirawat di RSUD Tarakan pada Ahad (10/5) pagi. Usaha tersebut akhirnya berhasil, keluarga tersebut beralasan bersedia dirawat di rumah sakit manapun, asal tidak di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet.

Sedangkan bagi 28 jemaah mushalla yang dipimpin Ketua RW tersebut, Bambang mengatakan pihaknya sedang berkoordinasi dengan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat untuk melakukan penelusuran terhadap penyebaran virus. Terhadap 28 jemaah yang telah berstatus orang dalam pemantauan (ODP) dilakukan tes cepat dan tes usap oleh Puskesmas Tambora. Sementara ini, mereka diminta melakukan isolasi mandiri di rumah.

"Kami minta masyarakat sadar akan kondisi ini. Mari sama-sama putus rantai penyebaran Covid-19," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement