Jumat 24 Apr 2020 11:52 WIB

Jokowi Setujui Pengunduran Diri Andi Taufan Sebagai Stafsus

Surat pengunduran diri Andi Taufan sebagai Stafsus Presiden disampaikan pada 17 April

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nidia Zuraya
Foto kolase Staf khusus Presiden Joko Widodo yang baru dari kalangan milenial (kiri ke kanan) Pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara, CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra, Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia, Peraih beasiswa kuliah di Oxford Billy Gracia Yosaphat Mambrasar, Perumus Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi, CEO dan Founder Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung dan Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII Aminuddin Ma
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Foto kolase Staf khusus Presiden Joko Widodo yang baru dari kalangan milenial (kiri ke kanan) Pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara, CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra, Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia, Peraih beasiswa kuliah di Oxford Billy Gracia Yosaphat Mambrasar, Perumus Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi, CEO dan Founder Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung dan Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII Aminuddin Ma

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengkonfirmasi pengunduran diri Andi Taufan Garuda Putra dari jabatannya sebagai Staf Khusus Presiden. Ia mengatakan, surat pengajuan pengunduran diri telah disampaikan Andi pada 17 April lalu.

"Memang benar saudara Andi Taufan telah mengajukan pengunduran diri  kepada Presiden pada tgl 17 April 2020," kata Pramono saat dikonfirmasi, Jumat (24/4).

Baca Juga

Pramono juga menyebut, pengunduran diri tersebut telah disetujui oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Presiden pun memahami alasan yang disampaikan.

Presiden juga menghargai komitmen Andi Taufan yang ingin mengabdikan diri secara penuh untuk ekonomi masyarakat bawah, khususnya usaha mikro.

"Presiden menghargai komitmen Taufan yang ingin mengabdikan diri secara penuh kepada penguatan ekonomi masyarakat bawah, terutama usaha mikro. Karena penguatan ekonomi lapisan bawah terutama UMKM juga menjadi perhatian bapak Presiden selama ini," jelas Pramono.

Seperti diketahui, sebelumnya Andi Taufan terlibat kontroversi dalam surat yang ditujukan kepada para camat di berbagai daerah agar bekerjasama dengan perusahaan yang dipimpinnya, PT Amartha Mikro Fintek (Amartha).

Surat berkop Sekretariat Kabinet yang ditandatangi Andi selaku Staf Khusus Presiden itu dinilai tidak pantas. Andi pun kemudian meminta maaf kepada publik lantaran sudah menyalahi prosedur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement