Pembatasan Kerumunan Saat Ramadhan Bukan untuk Batasi Ibadah

Rep: Rizky Suryarandika./ Red: Muhammad Hafil

Senin 13 Apr 2020 12:09 WIB

Pembatasan Kerumunan Saat Ramadhan Bukan untuk Batasi Ibadah. Foto: Ilustrasi Ramadhan Foto: Reuters/Nikola Solic Pembatasan Kerumunan Saat Ramadhan Bukan untuk Batasi Ibadah. Foto: Ilustrasi Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak umat muslim Tanah Air untuk menyongsong Ramadhan dengan kesiapan lahir dan batin. MUI juga memandang Muslim perlu pemahaman dan kebiasaan baru dalam beribadah di tengah COVID-19.

“COVID-19 bukan halangan untuk pelaksanaan ibadah (Ramadan). Menghindari kerumunan yang berpotensi penyebaran virus adalah ibadah di Sisi Allah SWT. Pemahaman kita tentang tata cara ibadah harus juga diadaptasikan dengan situasi dan kondisi,” ujar  Sekretaris komisi fatwa MUI Asrorun Ni'am Sholeh dalam keterangan resminya di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Senin (13/4).

Baca Juga

Ibadah ramadan harus dijadikan sebagai momentum emas mempercepat penanganan COVID-19 dengan etos dan semangat keagamaan. "Bagaimana etos keagamaan ramadan bisa menjadi solusi dengan aktivitas keagamaan kita, pada satu sisi meningkat, di satu sisi lain menjamin keamanan dan keselamatan bangsa dan negara,” lanjut Asrorun.

MUI juga menekankan pembatasan kerumunan bukan membatasi ibadah. MUI menilai menghindari kerumunan di tengah wabah COVID-19 ini justru ialah bentuk ibadah.

“Pembatasan kerumunan bukan membatasi ibadah, untuk itu menghindari kerumunan dalam konteks hari ini justru adalah bentuk ibaah,” kata Asrorun.

Asroun juga menyebut pandemi COVID-19 bisa menjadi bala bencana atau pun rahmat bagi umat manusia. Hal itu tergantung bagaimana cara menyikapinya. MUI mengajak muslim agar menjadikan wabah itu sebagai rahmat dengan memetik hikmah.

“Bagaimana kita secara bersama-sama memastikan bahwa wabah COVID-19 ini sebagai rahmat bagi kita untuk memetik hikmah dan menjalankan ibadah secara lebih seksama,” katanya.