Thursday, 23 Syawwal 1445 / 02 May 2024

Thursday, 23 Syawwal 1445 / 02 May 2024

MPR: Nilai Keberadaban Telah Hilang

Sabtu 23 Sep 2017 15:01 WIB

Red: Gita Amanda

anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Fraksi PKS Hermanto.

anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Fraksi PKS Hermanto.

Foto: MPR RI

REPUBLIKA.CO.ID,UNGARAN -- Ciri orang Indonesia adalah beradab. Namun belakangan, menurut anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Fraksi PKS Hermanto, nilai-nilai keberadaban itu telah hilang. Ini disampaikan Hermanto ketika berperan sebagai narasumber pada Kemah Sosialisasi Empat Pilar MPR untuk kalangan pramuka Penegak di Balemong Resort, Ungaran, Jawa Tengah, Sabtu (23/9). Padahal, kata anggota MPR dari Fraksi PKS ini, adab sangat penting supaya ada harmonisasi di dalam masyarakat.

Dulu, ujar politisi asal Minang ini, para tokoh bangsa telah memberi contoh bagaimana berkomunikasi dengan baik. “Sudah menjadi ciri dari Tokoh Bangsa, kalau bicara  tidak menyakiti dan tidak menista orang lain,” ujar Hermanto.

Dulu oleh nenek moyang kita diajarkan, kalau lewat di depan orang tua harus permisi. Dan, itulah kemudian dikenal sebagai tata krama atau unggah-ungguh. Tapi, menurutnya, tata cara seperti itu untuk anak-anak zaman sekarang dianggap kuno.

Selain beradab, nilai lain yang telah lama ada di tengah masyarakat Indonesia adalah musyawarah. “Setiap ada masalah diselesaikan dengan musyawarah,” kata Hermanto yang dalam sesi pemaparan materi itu tampil bersama anggota Lembaga Pengkajian, Drs. Wahidin Ismail.

Begitu pula gotong-royong sudah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia. Semua nilai yang ada di masarakat  itu, oleh pendiri bangsa diangkat menjadi sila-sila dalam Pancasila.

Oleh karena itulah maka Pancasila disebut sebagai puncak peradaban Indonesia. Kalau ada yang  menggugat Pancasila maka yang bersangkutan harus diluruskan pemikirannya. Apalagi Pancasila dan UUD 1945 termasuk dua dokumen penting  disahkan oleh Pendiri Bangsa dalam sidang PPKI pada 18 Agustus 1945. Dan, sejak saat itulah Indonesia lahir dan berdiri sebagai sebuah negara yang berdaulat.

Kemah Sosialisasi Empat Pilar MPR  yang diikuti 200 anggota Pramuka dari Kwarda Gerakan Pramuka Kota dan Kabupaten Semarang sampai pukul 15.00 WIB hari ini, Sabtu (23/9/2017), menyelesaikan sesi pemaran materi, dan sorenya dilanjutkan diskusi kelompok tematik. Esok hari, Minggu (24/9/2017), para peserta mengikuti kegiatan outdoor berupa penerapan nilai-nilai Empat Pilar dalam bentuk permainan.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler