Thursday, 23 Syawwal 1445 / 02 May 2024

Thursday, 23 Syawwal 1445 / 02 May 2024

Wakil Ketua MPR: Pancasila Sudah Final

Sabtu 23 Sep 2017 14:33 WIB

Rep: Amri Amrullah/ Red: Gita Amanda

Wakil Ketua Majelsi Permusyawaratan Rakyat (MPR) sekaligus Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Oesman Sapta.

Wakil Ketua Majelsi Permusyawaratan Rakyat (MPR) sekaligus Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Oesman Sapta.

Foto: MPR RI

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Islam Negeri Imam Bonjol, Padang, Sumatera Barat, Sabtu (23/9), Wakil Ketua Majelsi Permusyawaratan Rakyat (MPR) sekaligus Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Oesman Sapta, mengatakan dirinya hadir di kampus ini untuk memberikan sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Ia menegaskan bahwa ideologi Pancasila sudah selesai atau sudah final menjadi dasar negara. Dengan demikian maka keberadaan Pancasila tak perlu dipermasalahkan lagi.

Oesman Sapta dalam sosialisasi tersebut memuji Pancasila sebab dalam nilai-nilai Pancasila tak melihat asal usul, warna kulit, dan perbedaan lainnya. "Saya orang Minang namun bisa tinggal di Kalimantan Barat dan Jakarta. Di Jakarta pun banyak orang Minang," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Oesman Sapta mengajak kepada para mahasiswa untuk berpikir maju dan terbuka. Sebagai mahasiswa Islam yang kuliah di kampus itu, dirinya memuji keistimewaannya. "Dulu belajar Islam di kampung-kampung sekarang belajar Islam di kampus semegah ini," kata pria yang akrab disapa Oso ini melalui siaran persnya.

Untuk bisa berpikir maju maka Oesman Sapta berpesan kepada rektor kampus agar jangan melarang kreatifitas mahasiswa. Ini supaya mahasiswa mampu membangun bangsa sesuai dengan inspirasinya.

Dalam sosialisasi tersebut ikut anggota MPR dari Fraksi PKS, T. B Soemandjaja, dan dari Kelompok DPD, Eni Sumarni. Dalam pemaparan, Soemandjaja membenarkan apa yang dikatakan Oesman Sapta mengenai Pancasila. "Benar Pancasila sudah final," ujarnya. Soal Pancasila, menurut Soemandjaja, tinggal internalisasi menjadi kepribadian dan implementasinya dalam keseharian.

Sedang Eni Sumarni menuturkan, sosialisasi dilakukan agar kita ingat kita memiliki wawasan kebangsaan yang bertujuan seperti diungkapkan dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 Alinea IV.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler