REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Zulkifli Hasan menjelaskan makna Islam dan implikasi berislam di hadapan para Pengurus Besar Persatuan Pelajar Indonesia (PB PII), di Islamic Center Kota Bekasi, Jumat (18/11).

Zulkifli mengatakan, banyak orang mengaku Islam, tapi sebenarnya tidak Islam. Menurut dia, Islam berarti tunduk dan patuh pada hukum-hukum Tuhan. Apabila tidak tunduk pada hukum Tuhan, orang tersebut layak disebut kafir. Menurutnya, hal itu sama halnya alam berjalan mengikuti hukum Tuhan atau sunnatullah.

"Islam itu tunduk patuh pada hukum-hukum Tuhan. Kalian lahir sebagai pemenang. Kembali, terpulang pada kita, mengikuti hukum-hukum Tuhan tidak," kata Zulkifli.

Ia juga menerangkan implikasi berislam. Umat Islam bersaksi tidak ada ilah atau sesembahan lain kecuali Allah. Menurut dia, itu pernyataan kemerdekaan yang luar biasa. Umat Islam hanya tunduk dan patuh pada Allah, tidak pada makhluk, benda, atau paham apa pun.

Zulkifli menambahkan, kemerdekaan yang lahir dari pandangan Islam tersebut akan memberikan keyakinan dan rasa percaya diri dalam diri seorang Muslim. Dia tidak akan minder karena tidak takut pada apa pun selain Allah. Zulkifli berpesan untuk menjadi orang-orang yang merdeka.

"Jadilah orang-orang yang merdeka, umat Islam itu umat yang bisa menjadi role model. Sudah dibuktikan, Islam mampu berjaya 700 tahun," ujar Zulkifli.

Lebih lanjut, kata dia, seseorang mesti mengamalkan konsep syukur. Menurut Zulkifli, syukur berarti mengoptimalkan apa yang diberikan Tuhan dengan sebaik-baiknya.