REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menjadi narasumber dalam gelar acara Training Legislatif dan Musyawarah Nasional Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia 2016, di Gedung Widya Padma Politeknik Negeri Bali, Universitas Udayana, Bali, Senin (1/2 ).

Training legislatif sekaligus Musyawarah Nasional itu bertema 'Implementasi Kelegislatifan Mahasiswa Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara' dihadiri sekitar 300 peserta mahasiwa perwakilan FLLMI seluruh Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut Zulkifli mengatakan, kegiatan positif generasi muda harus didukung. Apalagi kegiatan soal kebangsaan. Penanaman nilai-nilai kebangsaan kepada generasi muda sangat penting.

"Jika nilai-nilai kebangsaan meresap maka akan muncul generasi muda yang berkarakter kebangsaan yang kuat," katanya.

Zulkifli menjelaskan, tentang tugas-tugas dan kewenangan MPR RI yang pasca reformasi bergulir dan dilakukan amandemen UUD 1945, MPR RI bukan lagi sebagai lembaga tertinggi negara. Namun, MPR masih memiliki kewenangan tertinggi antara lain MPR memiliki kewenangan merubah dan menetapkan UUD, melantik dan memberhentikan Presiden dan Wapres RI.

Di sisi lain, ada satu kewenangan MPR yang sangat sayang hilang yakni merumusman dan menetapkan GBHN sebagai haluan negara atau panduan negara.

Karena itu, wacana soal munculnya haluan negara sebagai produk MPR sangat kencang menjadi wacana publik dan hal ini ditangkap dan direspon MPR secara serius, hati-hati dengan mendengarkan masukan dan aspirasi rakyat.

"Mahasiswa harus tahu itu, berikanlah masukan yang konstruktif soal ini dan soal soal kenegaraan lainnya, agar bangsa kita akan jauh lebih baik," jelasnya.