Tuesday, 21 Syawwal 1445 / 30 April 2024

Tuesday, 21 Syawwal 1445 / 30 April 2024

MPR: Jangan Bangga dengan Budaya Asing

Selasa 08 Dec 2015 19:29 WIB

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Winda Destiana Putri

Mahasiswa Indonesia asal Aceh menampilkan tari saman pada perayaan Hari kebudayaan Indonesia (Indonesischer Kulturtag) di Koeln, Jerman.

Mahasiswa Indonesia asal Aceh menampilkan tari saman pada perayaan Hari kebudayaan Indonesia (Indonesischer Kulturtag) di Koeln, Jerman.

Foto: Foto-foto: Dinaroe

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Fraksi PPP di MPR, Irgan Chairul Mahfiz mengatakan, daripada fraksinya membicarakan masalah gonjang-ganjing politik di DPR, sidang MKD lebih baik membicarakan sisi lain persoalan, yakni bicara seni dan budaya Melayu.

Irgan menyatakan, Budaya Melayu merupakan budaya adiluhung. Ia mengungkapkan, akar dari budaya nasional adalah budaya Melayu.

"Bahasa Indonesia yang disepakati sebagai bahasa persatuan dalam Sumpah Pemuda II Tahun 1928 merupakan bahasa dari Melayu," kata Irgan, dalam seminar Pengembangan Kebudayaan Melayu yang berlangsung di Ruang Delegasi, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (8/12).

Acara tersebut kerjasama antara Fraksi PPP dengan Lembaga Pengembangan Kebudayaan Melayu. Irgan melanjutkan, partai berlambang Kabah itu tidak membicarakan masalah politik, namun membicarakan seni dan budaya yang hampir terlupakan, tentang budaya Melayu.

Menurutnya budaya yang ada harus diangkat. Sehingga, mereka tak sungkan-sungkan menghadirkan para ahli budaya Melayu di sini untuk berdiskusi untuk kemajuan budaya Melayu.  

Ia menyatakan, kebudayaan yang ada di Indonesia sudah dijamin oleh pemerintah. Karena itu, negara wajib memajukan, menjamin, kebebasan masyarakat dalam mengembangkan budayanya. 

Irgan pun menyebut Pasal 32 UUD NRI Tahun 1945 yang berisi tentang kewajiban negara untuk memajukan, menghormati, dan memeliharta kebudayaan nasional.  

Berangkat dari dasar ini maka dirinya mengatakan jangan bangga dengan budaya asing. "Jangan bangga dengan budaya seperti Gang Nam Style, K-Pop, disco, dan sebagainya," ujarnya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler