REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Wakil Ketua MPR RI, Mahyudin menilai kekuatan Pancasila sangat besar untuk menyatukan Indonesia.

Lima sila yang digagas Presiden Soekarno ini mampu menyatukan Indonesia dari beragam budaya, bahasa, maupun suku. Kekuatan ini harus terus dijaga dan diamalkan oleh seluruh rakyat Indonesia.

"Pancasila mempunyai kekuatan dahsyat sebagai alat pemersatu bangsa Indonesia," kata Mahyudin di Denpasar, Bali, Kamis (12/11).

Namun, imbuh dia, saat ini pengamalan nilai-nilai Pancasila sudah sedikit bergeser. Perilaku masyarakat Indonesia sudah banyak yang bergeser dari nilai-nilai yang dulu pernah ada seperti gotong-royong, maupun tenggang rasa.

Terlebih, karena pengaruh dari modernisasi dan globalisasi, saat ini sudah banyak sifat hasut yang menghingapi masyarakat Indonesia.

Menurut Mahyudin, sikap hasut ini sangat berbahaya untuk persatuan Indonesia. Sebab, sifat hasut ini menjadi cikal bakal perpecahan yang lebih besar untuk Indonesia.

Politikus Partai Golkar ini mengatakan, masyarakat Indonesia perlu menyegarkan nilai-nilai Pancasila agar dapat kembali ke jati diri Bangsa Indonesia yang dulu disegani.

Agar tidak ada lagi caci maki, atau perilaku-perilaku yang bertentangan dengan jati diri rakyat sebagai bangsa Indonesia.

"Kadang kita lupa dengan Pancasila, kalau dari sisi hafalan, hampir semua hafal, tapi pengamalan, ini yang sedikit begeser," tegas dia.