REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa waktu lalu, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan menghadiri dua kongres pemuda yang digelar di dua tempat dan waktu berbeda.

Namun, dalam setiap kehadirannya ia selalu mengingatkan pemuda-pemudi untuk mempelajari dan mengenal kewirausahaan.

Seperti saat beliau berbicara di Tanwir Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Manado, ia berulang kali mendorong pemuda untuk menjadi sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Ia juga meminta pemuda untuk mempelajari kewirausahaan, sehingga bisa membuat usaha sendiri dan pada akhirnya membuka lowongan pekerjaan.

"Tantangan Indonesia saat ini adalah, SDM-nya harus bisa merebut ilmu pengetahuan dan teknologi. Sekarang ini SDM yang menentukan jadi ayo jangan lemah, jangan mudah menyerah," ujarnya.

Zulkifli menyatakan, pemuda yang mengkritisi pemerintah dibutuhkan namun menurutnya lebih dibutuhkan lagi pemuda-pemuda yang paham kewirausahaan. Sebab menurutnya tak akan selesai persoalan kalau hanya mengeluh.

Hal itu kembali digaungkan Zulkifli saat membuka Mahasabha X pemuda hindu, Persada Indonesia, di Surabaya. Menurutnya, sudah saatnya pemuda bangsa ini tak lagi meributkan hal-hal yang tidak penting seperti perbedaan.

Ia mengatakan, sejak 70 tahun lalu bahkan lebih para pendiri negara ini telah menyerukan persatuan Indonesia. Pada 1928, para pemuda Indonesia pun telah menyuarakan persatuan.

"Jadi jangan mundur lagi dengan meributkan hal-hal seperti perbedaan agama, ras, suku dan lain-lainnya," kata Zulkifli.

Ketua MPR mengingatkan, pemuda Indonesia tak semestinya terkungkung dalam masalah perbedaan ini. Terlebih saat ini Indonesia tengah bersiap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan Trans-Pacific Partnership (TPP).

"Berhenti berselisih sudah ada tantangan MEA, sehingga butuh SDM yang unggul," ujarnya.