Wednesday, 22 Syawwal 1445 / 01 May 2024

Wednesday, 22 Syawwal 1445 / 01 May 2024

Pemahaman Kebangsaan Jadi Modal untuk Memimpin Bangsa

Senin 10 Aug 2015 15:06 WIB

Rep: Issha Harruma/ Red: Dwi Murdaningsih

Wakil Ketua MPR Oesman Sapta saat melakukan audiensi dengan peserta lomba cerdas cermat MPR.

Wakil Ketua MPR Oesman Sapta saat melakukan audiensi dengan peserta lomba cerdas cermat MPR.

Foto: MPR

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perbedaan bukanlah hal yang perlu dipertentangkan. Wakil Ketua MPR Oesman Sapta mengatakan, kemajemukan adalah anugerah yang harus dijaga dan tidak perlu terus diperdebatkan.

Pernyataan tersebut disampaikan saat acara audiensi pimpinan MPR dengan 340 peserta Lomba Cerdas Cermat (LCC) MPR RI. Ikut hadir pada acara tersebut Wakil Ketua MPR Mahyudin dan EE Mangindaan.

Laki-laki yang biasa disapa Oso itu mengatakan, hal tersebut dapat dilakukan dengan pemahaman terhadap nilai-nilai kebangsaan. Pemahaman kebangsaan yang baik, lanjutnya, dapat menjadi modal generasi muda ketika terjun ke masyarakat dan melanjutkan estafet kepemimpinan bangsa.

"Tunjukkan bahwa kita bangsa yang besar, negara majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa dengan bahasa daerah masing-masing, tapi kita tetap satu, tetap bisa bicara dengan satu bahasa, bahasa Indonesia," kata Oso di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (10/8).

Oso mengatakan, ada beberapa kelompok orang yang menganggap empat pilar, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, tidak penting. Empat pilar dianggap sebagai konsensus yang sudah usang dan ketinggalan zaman.

Padahal, lanjutnya, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ditentukan oleh seberapa besar rasa nasionalisme di dalam jiwa anak bangsanya. Sosialisasi empat pilar pun, kata Oso, penting dilakukan agar setiap warga negara mengetahui dan memahami nilai-nilai kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Tidak benar jika empat pilar dianggap sudah usang. Negara ini hanya bisa kuat bila rasa nasionalisme kita betul-betul utuh dan kuat," ujarnya.

Oleh karena itu, dalam kesempatan tersebut, Oso berpesan kepasa para siswa yang hadir untuk terus menggali dan memahami nilai-nilai kebangsaan.  

"Kedatangan kalian ke Jakarta bukan untuk berlomba jadi juara nasional. Tapi memahami nilai-nilai kebangsaan, nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa, UUD 1945 sebagai landasan konstitusional, NKRI sebagai konsensus yang harus dijaga dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai modal menjaga kesatuan bangsa," jelas Oso.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler