Saturday, 25 Syawwal 1445 / 04 May 2024

Saturday, 25 Syawwal 1445 / 04 May 2024

Mafia Impor Hambat Kedaulatan Pangan

Jumat 31 Jul 2015 21:19 WIB

Rep: Issha Harruma/ Red: Dwi Murdaningsih

Oesman Sapta

Oesman Sapta

Foto: MPR

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Mafia impor pangan semakin marak dan meresahkan rakyat Indonesia, khususnya para petani. Keberadaan mafia impor tersebut disebut menjadi salah satu penyebab kedaulatan pangan yang selama ini menjadi cita-cita bangsa urung terwujud.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) yang juga Wakil Ketua MPR Oesman Sapta saat pembukaan Munas ke VIII HKTI di gedung serba guna kompleks Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Jumat (31/7). Oesman mengatakan, akibat adanya mafia impor pangan, produksi dalam negeri anjlok dan harga melonjak tinggi.

"Yang terkena imbas negatifnya adalah rakyat sebagai konsumen dan petani," kata laki-laki yang biasa disapa Oso itu.

Berkaca dari fakta tersebut, Oso meminta pemerintah untuk lebih tegas dalam menghadapi para 'pemain' impor atau mafia impor. HKTI pun, lanjutnya, siap bekerja sama dengan pemerintah untuk memberantas mafia importir pangan yang merugikan para petani dan rakyat.

"Sebaiknya pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian harus bekerja sama dan bersinergi dengan HKTI. Bekerja sama mempersempit ruang gerak mafia impor pangan dan bersama-sama mewujudkan kemandirian pangan petani untuk  kesejahteraan bersama," ujarnya.

Hadir sebagai tamu dalam acara tersebut, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR Mahyudin, Wakil Ketua DPD Farouk Muhammad dan beberapa Menteri Kabinet Kerja. Presiden Jokowi pun menyempatkan diri untuk hadir dan memberikan pidato singkat.

Munas HKTI sendiri dihadiri dan diikuti sekitar 700 peserta dari dewan pimpinan nasional dan utusan dewan pimpinan HKTI provinsi dan kabupaten/kota, utusan pemuda tani dan wanita tani serta fungsionaris HKTI.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler