Rabu , 11 Nov 2015, 18:47 WIB

BPS: Data Kami Valid, Sulsel Memang Surplus Beras

Rep: debie sutrisno/ Red: Taufik Rachman
Humas Kementan
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersama Plt. Bupati Karawang, Cellica Nurachadiana dan pihak Institut Pertanian Bogor (IPB) melakukan panen raya padi di Desa Mekar Asih, Kecamatan Banyu Sari, Karawang, Jumat (25/9).Humas Kementan
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersama Plt. Bupati Karawang, Cellica Nurachadiana dan pihak Institut Pertanian Bogor (IPB) melakukan panen raya padi di Desa Mekar Asih, Kecamatan Banyu Sari, Karawang, Jumat (25/9).Humas Kementan

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- ‎Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan bahwa data Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai stok beras kurang akurat. Hal ini membuat pemerintah melakukan impor beras untuk menjaga harga beras tetap stabil.

Namun untuk wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel), Kepala BPS Sulsel Nursam Salam memastikan bahwa data yang dimilikinya mengenai stok beras di Sulsel sudah bisa dikatakan akurat dan valid. "Dari cata‎tan kami, jumlah beras di Sulsel ini memenuhi dan suplus. Bahkan hingga dua juta ton gabah," ujar Nursam, Rabu (11/11).

Menurut dia, sejuah ini Provinsi Sulsel bisa disebut sebagai daerah yang konsisten dalam memproduksi beras dalam jumlah besar. Hasilnya Sulsel mampu melakukan penjualan berkali-kali ke beberapa daerah di luar provinsi. Artinya ketahanan beras di Sulsel cukup stabil.

Mengenai keran impor beras yang telah masuk ke beberapa daerah melalui pelabuhan, Nursam belum bisa memastikan hal tersebut. Karena pihaknya harus menunggu laporan, baru melakukan rekap, sehingga membutuhkan waktu.

Meski demikian, Nursam meyakini bahwa daerah Sulsel tidak akan kecolongan beras impor. Karena beras yang ada di Sulsel saja telah melimpah. Hal ini membuat pemerintah daerah akan memanfaatkan beras dari petani lokal ketimbang memasukan beras dari luar.

"Saya yakin tidak ada impor beras. Sulsel produksi banyak. Bisa sampai 5 juta ton gabah. Ini lebih dari cukup untuk jumlah masyarakat di Sulsel," paparnya.

.

 

Video

Setjen DPR RI Komit Berdayakan Perempuan