Selasa , 10 Nov 2015, 15:33 WIB

Mentan: Indonesia Tengah Menuju Pertanian Modern

Red: Taufik Rachman
Republika/Agung Supriyanto
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman saat menggelar inspeksi mendadak di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (25/6). Republika/Agung Supriyanto
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman saat menggelar inspeksi mendadak di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (25/6). Republika/Agung Supriyanto

REPUBLIKA.CO.ID,BANDA ACEH -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan Indonesia menuju pertanian modern dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani di masa mendatang.

"Upaya menuju pertanian modern salah satunya dengan menurunkan biaya produksi yang dikeluarkan petani," kata Amran di sela-sela menjadi pembicara pada Seminar Nasional di Darussalam, Banda Aceh, Selasa.

Ia menjelaskan selain penurunan biaya produksi juga akan dilakukan peningkatakan produksi dan peningkatan intensitas tanam di seluruh kawasan. Pendekatan hilistik kendalikan impor harga gabah lebih bagus agar penghasilan petani lebih baik.

"Akumulasi dari pertanian modern ini nantinya akan mampu meningkatkan produksi seperti saat ini, capaian produksi meningkat sekitar 4 juta ton lebih," katanya.

Menurut dia berbagai program yang dijalankan pemerintah, termasuk dengan kebijakan yang diterbitkan, semua bermuara untuk menyejahterakan masyarakat di seluruh Indonesia.

Ia mengatakan dengan berbagai program yang dijalankan oleh pemerintah juga menjadikan Indonesia tidak melakukan impor beras sepanjang tahun 2015.

"Kita tahun sebelumnya masih impor beras sekitar 800.000 ton, tetapi satu tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla sudah tidak ada," katanya.

Dalam seminar nasional bertajuk peluang dan tantangan petani Indonesia dalam menyambut masyarakat ekonomi Asean (MEA) tersebut juga menghadirkan pembicara utama lainnya yakni Ketua umum Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) Muhaimin Iskandar.

Video

Setjen DPR RI Komit Berdayakan Perempuan