Selasa , 22 Sep 2015, 14:58 WIB

Kementan Yakin Stok Beras Cukup

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Dwi Murdaningsih
Republika/Agung Supriyanto
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman saat menggelar inspeksi mendadak di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (25/6). Republika/Agung Supriyanto
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman saat menggelar inspeksi mendadak di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (25/6). Republika/Agung Supriyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan akan terus memantau produksi beras untuk menyikapi dampak El Nino. Menurutnya, saat ini Kementerian Pertanian belum memutuskan untuk impor beras karena stok di dalam negeri masih cukup yakni sebesar 1,7 juta ton.  

Amran menjelaskan, El Nino di tahun ini merupakan yang terparah ketimbang kondisi el nino pada 1998 silam. Pada saat itu, pemerintah harus mengintensifkan upaya menjaga produksi pangan dengan mengimpor beras sebanyak 7,1 juta ton. Menurut Amran, meskipun kondisi el nino pada tahun ini lebih berat, pemerintah bisa mengatasinya dengan meningkatkan produksi.  

"Untuk impor nanti kita lihat, kalau kondisi El Nino ini semakin meningkat dan pemerintah membutuhkan cadangan maka gak masalah, asalkan perhatian pemerintah terhadap petani tetap menjadi prioritas,"  kata Amran di Jakarta, Selasa (22/9).

Akibat fenomena el nino, Amran mengakui terjadi peningkatan jumlah lahan yang mengalami puso. Sampai dengan saat ini ada sekitar 79 ribu hektar sawah yang mengalami puso, sehingga gagal panen tidak bisa terhindarkan. Meski angka lahan puso meningkat, Amran tetap optimistis bahwa stok beras di dalam negeri masih cukup dan panen akan terus terjadi.

"Panen dan tanam tiap hari ada, kami akan ke Tuban untuk melihat panen di dua tempat pada 28-29 September 2015," kata Amran.

Amran mengatakan, selama ini pemerintah telah berupaya keras untuk memperhatikan dan memberikan dukungan yang maksimal kepada petani. Salah satu perhatian pemerintah yakni pada tahun ini menaikkan anggaran infrastruktur pertanian sekitar 100 persen dari anggaran 2014 lalu. Pada tahun ini, anggaran untuk infrastruktur pertanian mencapai Rp. 16,9 triliun.

Menurutnya, bantuan di sektor infrastrukrut untuk irigasi tersier sudah dibangun sebesar 1,5 juta hektar, dan secara fisik sudah selesai. Selain itu, pemberian bantuan alat mesin pertanian (alsintan) sudah sampai ke lapangan sebanyak 65 ribu unit. Amran mengatakan, distribusi pupuk sudah membaik dan apabila ada kelemahan akan segera diperbaiki.

"Untuk benih dan penyuluhan kepada petani akan diperkuat," ujar Amran.

Video

Setjen DPR RI Komit Berdayakan Perempuan