Senin , 21 Sep 2015, 20:52 WIB

Stok Beras Bulog 1,7 Juta Ton

Rep: c03/sonia fitri/ Red: Dwi Murdaningsih
Republika/Dewi Mardiani
Truk operasi beras Bulog
Truk operasi beras Bulog

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Mentri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan rencana pemerintah untuk melakukan impor beras masih dalam pertimbbangan. Meski demikian dia mengakui  stok beras di Bulog tengah mengalami penurunan. Amran mengatakan stok beras di Bulog saat ini tinggal sekitar 1,7 juta ton untuk bisa mencukupi permintaan pasar hingga akhir tahun.

“Jadi kan kita ini produser. Kita ini domainnya produksi. Dan stok bulog sampai saat ini adalah 1,7 juta ton,  persediaan itu sama seperti bulan September tahun lalu,” jelas Amran usai menggelar rapat koordinasi bersama Mentri Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementrian terkait lainnya di Jakarta, Senin (21/9) siang.

Selain itu Amran mengaku potensi el nino pun diperkirakan cukup kuat. Bahkan kata dia bisa lebih kuat dari tahun 1998. Meski demikain dirinya tak khawatir meningat telah melakukan banyak prsiapan menghadapi el nino. Amir pun menjelaaskan sebagai barometer pemintaan di pasar Induk Cipinang rata-rata sebesar empat puluh tiga ribu sampai lima puluh ribu ton.

“Dan sampai hari ini jumlah yang masuk masih stabil. Nanti kita lihat kondisinya karena dibandingkan el nino 1998 itu impornya besar-besaran sampai 7,1 juta ton,” tuturnya.

Jika tidak ada impor, stok beras Bulog di akhir tahun akan tersisa hanya 50-60 ribu ton. Jumlah tersebut sangat jomplang jika dibandingkan stok akhir tahun 2014 sebanyak 1,4 juta ton. Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan jumlah tersebut tersebut sangat minim karena seharusnya Bulog siap sedia beras hingga 750 ribu ton. Jumlah tersebut akan menjamin pasokan selama tiga bulan ke depan, hingga masa panen berikutnya tiba.

Video

Setjen DPR RI Komit Berdayakan Perempuan