Kamis , 15 Sep 2016, 12:12 WIB

Kemenpar Launching Festival Selat Lembeh

Red: Dwi Murdaningsih
pegipegi.com
Selat Lembeh.
Selat Lembeh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementrian Pariwisata merilis Festival Pesona Selat Lembeh 2016, Selasa (13/9). Menteri Pariwisata Arief Yahya bersama Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey dan Walikota Bitung Maximiliaan Jonas Lomban, meluncurkan perhelatan yang akan dilaksanakan pada tanggal 6-10 Oktober 2016, mendatang.

Walikota Bitung Maximiliaan Jonas Lomban dalam sambutan resminya mengatakan, event ini sebagai upaya mempromosikan Kota Bitung sebagai international hub sea port dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang memiliki potensi strategis sebagai kawasan industri dan perdagangan, kota pelabuhan internasional, kota perikanan, kota pariwisata dunia dan kota konservasi alam.

"Sekaligus mendukung  program Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia dalam mewujudkan target tahun ini 12 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan 260 juta pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) di Tanah Air. Kami memiliki semua. Selat Lembeh ada 95 titik selam, ecowisata mangrove, taman Nasional Tangkoko tempat pembuatan cap tikus yang sangat khas, ada 233 spesies burung, disini juga hidup Tarsius. Jadi kami semua punya,” ujar Maximiliaan.

Selain itu, Lembeh juga memiliki pesona destinasi bersejerah seperti  monumen Trikora, Kapal Karam, dan saat festival nanti akan ada parade kapal layar. Maximiliaan juga mengatakan Lembeh memiliki 5 pilar pariwisata. Yang pertema adalah Pesona Bahari, yang kedua adalah pesona fauna, pesona Industri, Pesona Budaya dan Pesona Sejarah.

”Lembeh itu ibarat Putri cantik  yang sedang tidur. Saatnya kita bangunkan dengan festival ini,” ujarnya.

Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey menambahkan, Pesona Selat lembeh ini bisa membawa Bitung mendunia. Peran Sulut dalam membangun Indonesia adalah menyumbang perekonomian salah satunya pariwisata. Dia berharap satu juta wisatawan dari Sulut bisa tercapai di 2016.

”Setelah dibuka penerbangan langsung maka akan menjadi hubungan pertama di Timur seperti Luwuk, Morotai, raja Ampat, Wakatobi karena jarak tempuh dari Cina, Hong Kong, Jepang, Korea sangat dekat hal ini juga berlaku di pelabuhan Bitung,” ujar Olly.

Aksesibilitas ke Bitung hanya 50 kilomter atau sekitar 1 jam dengan berkendaraan dari Bandara Sam Ratulangi atau Kota Manado. “Saat ini mulai banyak charter flight yang mendarat di Menado (seasonal) dari Cina, Macau dan Hongkong yang  dilayani oleh airlines Lion Air, Citilink dan Sriwijaya Air. Posisi Juli 2016 mencapai 7.460 pax. Kita mengharapkan Kemenhub dan Kemenpar mendorong agar charter flight ini ke depannya menjadi regular flight,” kata Olly.

Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam sambutannya mengatakan, satu-satunya provinsi yang dipuji Presiden Joko Widodo saat kunjungan ke Cina adalah Sulawesi Utara. Presiden menyebut Manado naik 1.000 persen wisatawan asal Negeri Tirai Bambu itu. Sebab memang banyak wisatawan yang masuk. Tahun 2015, angkanya tidak sampai 20 ribu Wisman. Tahun 2016 target 30 ribu sebulan, maka setahun akan mencapai 100 ribu.

"Bila 1 orang 1.200 dolar AS berarti kalau 100 orang 120 ribu dolar AS. Pasti mendongkrak perekonomian kita,” kata Menpar.

Menpar menambahkan, target berikutnya 30 ribu wisman sampai 100 ribu wisman dan dari 100 ribu menjadi 1 juta wisman di 2019. ”Sulut harus tembus 1 juta. Syaratnya atraksi harus kelas dunia. Nasional branding untuk bahari Bunaken dan Lembeh juga harus muncul,” ujarnya.

Lembeh juga masuk 10 destinasi prioritas selam selain Bali, Lombok, Labuan Bajo, Togalena, Alor, Raja Ampat dan Derawan. Bekerja sama dengan maskapai Kemenpar sedang mengincar pasar Wisman di Davao dan Cebu, Filipina. Menpar juga menyambut baik diluncurkan Festival Pesona Selat Lembeh 2016 dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan ke Sulut, khususnya Kota Bitung yang tahun lalu dikunjungi sebanyak 1,8 juta wisnus dan 30 ribu wisman, 13.019 wisman dan 20.133 wisnus di antaranya mengunjungi Kota Bitung.

“Posisi Kota Bitung sangat strategis karena secara internasional berada di bibir Pacific (Pacific Rim). Dengan  ditetapkan sebagai international hub sea port dan KEK pengembangkan potensi kota ini sebagai kota industri, kota pariwisata dunia dan kota konservasi alam akan lebih cepat,” katanya.

Menpar menjelaskan, hampir semua kabupaten dan kota di Sulut memiliki potensi yang besar di bidang berupa budaya (culture) dan daya tarik alam (nature)  terutama wisata bahari di antaranya Bunaken yang  menjadi ikon marine tourism Manado dan segera menyusul Selat Lembeh Bitung yang mulai populer sebagai surga macro photography bagi para divers karena di selat tersebut banyak dijumpai biota langka berukuran kecil atau endemik dan tidak ditemukan di tempat lain seperti pigmy seahorse, hairy frogfish, dan mimic octopus.

baca juga: Festival Senggigi akan Hebohkan Pulau Lombok