Selasa , 13 Sep 2016, 11:51 WIB

Pariwisata Jadi Core Bisnis Industri Masa Depan

Red: Dwi Murdaningsih
Nico Kurnia Jati
Wisatawan PLG Way Kambas memberikan pisang kepada gajah penghuni TNWK. Atraksi ini sempat dihentikan namun kembali dibuka karena posisi TNWK sebagai destinasi wisata dunia. (Foto: Nico Kurnia Jati)
Wisatawan PLG Way Kambas memberikan pisang kepada gajah penghuni TNWK. Atraksi ini sempat dihentikan namun kembali dibuka karena posisi TNWK sebagai destinasi wisata dunia. (Foto: Nico Kurnia Jati)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Revolusi digital digadang-gadang menjadi pilihan di masa depan. Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebut masa depan adalah eranya ekonomi kreatif. Pariwisata berada di sana, masuk dalam kategori industry kreatif. “Ke depan, industri pariwisata yang didukung oleh industri kreatif yang sudah memiliki commercial value, akan menjadi primadona,” ujar dia.

Data perolehan devisa Indonesia menurut lapangan usaha, jenis komoditas minyak dan gas bumi cenderung turun drastis. Tahun 2013 menghasilkan 32,6 miliar dolar AS. Tahun 2014 turun menjadi 30,3 miliar dolar AS. Tahun 2015 turun lagi drastis, 18,9 miliar dolar AS. Harga minyak dunia juga terjun bebas, dari 100 dolar AS per barel, menjadi 60 dolar AS, turun lagi 50 dolar AS, dan terakhir 36 dolar AS.

“Maka sudah bisa ditebak, penyebabnya adalah harga jual jatuh, dan target lifting sulit dikejar,” ungkap Arief Yahya.

Begitu pun komoditas batu bara. Tahun 2013 masih di angka 24,5 miliar dolar AS, tahun 2014 turun menjadi 20,8 miliar dolar AS. Tahun 2015, makin drastis, tinggal 16,3 miliar dolar AS saja. Begitu pun minyak kelapa sawit, dari 15,8 miliar dolar AS di tahun 2013, sempat naik di 17 miliar dolar AS, lalu turun lagi di 2015 pada posisi angka 15 miliar dolar AS.

“Hanya Pariwisata yang naik, dari 10 miliar dolar AS di 2013, lalu naik 11 miliar dolar AS di 2014, dan naik lagi 12,6 miliar dolar AS di 2015. Dan cenderung naik, karena industri pariwisata itu sustainable,” ungkap Menpar.

Masih ada komoditas Top 10 lain, yang semuanya turun. Sebut saja, karet olahan, pakaian jadi, alat listrik, makanan olahan, tekstil, kertas dan barang dari kertas, kayu olahan dan bahan kiia. Performance-nya, semua sedang lesu dan turun. “Lagi-lagi Pariwisata yang paling memberi harapan untuk masa depan negeri ini. Karena itu tidak salah, jika menempatkan Pariwisata sebagai core business buat negeri ini,” kata Arief Yahya.

“Pariwisata sebagai penyumbang PDB, Devisa dan Lapangan Kerja yang paling mudah dan murah. Soal PDB, pariwisata menyumbangkan 10 persen PDB nasional, dengan nominal tertinggi di ASEAN. PDB pariwisata nasional tumbuh 4,8 persen dengan tren naik sampai 6,9 persen, jauh lebih tinggi daripada industri agrikultur, manufaktur otomotif dan pertambangan. Devisa pariwisata 1 juta dolar AS, menghasilkan PDB 1,7 juta dolar AS atau 170 persen, tertinggi dibanding industri lainnya,” kata dia.

Soal devisa, pariwisata sudah nomor 4 penyumbang devisa nasional, sebesar 9,3 persen dibandingkan industri lainnya. Pertumbuhan penerimaan devisa pariwisata tertinggi, yaitu 13 persen, dibandingkan industri minyak gas bumi, batubara, dan minyak kelapa sawit yang pertumbuhannya negatif. “Biaya marketing yang diperlukan hanya 2 persen dari proyeksi devisa yang dihasilkan,” ungkap Arief Yahya.

Soal ketenaga kerjaan, pariwisata menyumbangkan 9,8 juta lapangan pekerjaan, atau sebesar 8,4 persen secara nasional dan menempati urutan keempat dari seluruh sektor industri. Dalam penciptaan lapangan kerja, sektor pariwisata tumbuh 30 persen dalam waktu 5 tahun. Pariwisata pencipta lapangan kerja termurah yaitu dengan 5.000 dolar/satu pekerjaaan, dibanding rata-rata industri lainnya sebesar 100 ribu dolar/satu pekerjaan.

Tahun 2015, dibandingkan dengan Singapura, dan Malaysia, dua Negara terdekat, pertumbuhan turism Indonesia naik lebih besar. Malaysia turun 15,7 persen. Singapura naik 0,9 persen. Indonesia percaya diri dengan 10,3 persen kenaikan, menjadi 10,4 juta wisman. “Itu menunjukkan, performa kita tidak terlalu buruk, growth dan suasana industrinya, sangat bergairah, sangat agresif dan terus bertumbuh,” kata dia.