Friday, 17 Syawwal 1445 / 26 April 2024

Friday, 17 Syawwal 1445 / 26 April 2024

Ketua MPR RI Sarankan Habiskan Stok Beras

Jumat 19 Jan 2018 12:33 WIB

Rep: Farah Noersativa/ Red: Gita Amanda

Ketua MPR RI yang juga Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan memberikan sambutan dalam acara Apel Ranting PAN di Kabupaten Kuningan, Jumat (19/1).

Ketua MPR RI yang juga Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan memberikan sambutan dalam acara Apel Ranting PAN di Kabupaten Kuningan, Jumat (19/1).

Foto: Farah Noersativa/REPUBLIKA
Harga beras melambung karena saat panen raya Pemerintah membuka keran impor.

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Zulkifli Hasan turut menyoroti naiknya harga beras baru-baru ini di wilayah-wilayah di Indonesia. Ia menyarankan Pemerintah harus habiskan stok beras terlebih dahulu untuk operasi pasar.

"Segera Pemerintah habiskan stok beras untuk operasi pasar. Saya dengar baru 30 ribu ton (beras yang dihabiskan), itu kurang," kata Zulkifli kepada wartawan di Kabupaten Kuningan, Jumat (17/1).

Menurutnya, Pemerintah harus menghabiskan stok lebih banyak lagi agar harga beras bisa stabil. Paling tidak menurutnya pemerintah harus menghabiskan 200 ribu ton beras, baru kondisi bisa stabil.

Zulkifli menyebut dalam rangka melakukan penstabilan harga beras yang melambung saat ini, maka hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi Perum Badan Urusan Logistik (Bulog). "Ini tata pengelolaan beras Bulog harus diperkuat," katanya.

Selain itu, kata dia Perum Bulog harus diperkuat dari sisi permodalan. Hal itu ditujukan agar Perum Bulog bisa memiliki modal yang cukup untuk membeli beras dalam rangka operasi pasar.

Ia juga mengungkapkan pendapatnya mengenai penyebab mengapa harga beras bisa melambung tinggi saat ini. Sebab, Zulkifli menyebut pada saat panen raya Pemerintah justru malah membuka keran impor. "Justru itu rugikan petani kita," ujarnya.

Oleh sebab itu ia menegaskan kepada Pemerintah untuk penguatan operasi pasar. "Operasi pasar Bulog dikuatkan agar harga terjangkau dan beras terserap khususnya dari para petani," katanya.

 

 

 

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler