Friday, 17 Syawwal 1445 / 26 April 2024

Friday, 17 Syawwal 1445 / 26 April 2024

Pancasila Jadi Panutan dalam Kehidupan Keseharian

Jumat 22 Sep 2017 18:33 WIB

Red: Gita Amanda

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) H. Mahyudin saat menghadiri Sosialisasi Empat Pilar di Samarinda.

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) H. Mahyudin saat menghadiri Sosialisasi Empat Pilar di Samarinda.

Foto: MPR RI

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) H. Mahyudin menyampaikan pengantar dan membuka acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kepada ratusan santri dan pemuda yang tergabung dalam Syabab Hidayatullah Kalimantan Timur. Dalam acara tersebut ia menekankan agar Pancasila dijadikan sebagai panutan untuk kehidupan keseharian.

Acara juga dihadiri oleh Anggota MPR RI, Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, MPP (fraksi Golkar), H. Syaharie Jaang SH, MSi. (Walikota Samarinda), Brigjen TNI Idham Waroihan S.Sos (Dandrem 091/ASN) serta DWP Syabab Hidayatullah Kalimantan Timur dan para undangan lainnya di Kampus Peradaban Hidayatullah Samarinda, Kalimantan Timur, pada Jumat (22/9).

Di depan para peserta sosialisasi yang terdiri dari para santri dan pemuda, Mahyudin menjelaskan panjang lebar mengenai apa itu Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), apa fungsi dan tugas-tugasnya. Selain memiliki tugas-tugas konstitusional, jelas Mahyudin, MPR sebagai lembaga negara juga mempunyai tugas menyosialisasikan Empat Pilar MPR RI ((Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika), sesuai perintah UU No. 17 Tahun 2014 tentang MD3 (MPR, DPR, DPD, dan DPRD) kepada masyarakat.

"Empat Pilar MPR RI telah mempersatukan Indonesia sebagai negara besar yang terdiri dari ribuan pulau, suku, budaya, dan bahasa. Karena kita punya Pancasila sebagai perekat bangsa yang majemuk ini. Masyarakat seharusnya menyadari itu. Masyarakat harus memahami Pancasila sebagai ideologi," katanya.

Mahyudin menjelaskan kepada para peserta sosialisasi, bangsa Indonesia saat ini sedang menghadapi tiga ancaman, yaitu korupsi, narkoba, dan radikalisme. Menurutnya, mari sepakat korupsi harus diperangi bersama, agar bangsa Indonesia mau maju. Sebab, sepertinya sekarang ini korupsi sudah menjadi budaya. Korupsi terjadi baik di pusat ataupun daerah, dan Mahyudin mengajak agar para santri atau pemuda untuk menjauhi serta memerangi narkoba. 

"Kita harus melawan bersama-sama paham-paham radikal itu karena paham-paham itu telah memecah belah bangsa," ujarnya.

Untuk menghadapi tiga masalah dan tantangan Indonesia itu, lanjut Mahyudin, menyerukan untuk menjadikan Empat Pilar MPR RI menjadi panutan dalam kehidupan keseharian.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler