Wednesday, 22 Syawwal 1445 / 01 May 2024

Wednesday, 22 Syawwal 1445 / 01 May 2024

Wakil Ketua MPR Nilai Pancasila Kunci Perekat Bangsa

Kamis 24 Aug 2017 12:03 WIB

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Winda Destiana Putri

Pancasila

Pancasila

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Wakil Ketua MPR RI Mahyudin kembali mengingatkan pentingnya memahami dan mengamalkan empat pilar MPR RI yakni Pancasila, UUD Tahun 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika sebagai ideologi dan pondasi dalam berbangsa dan bernegara. Hal itu disampaikannya saat melakukan sosialisasi empat Pilar MPR RI di hadapan ratusan mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 di Samarinda, Kalimantan Timur pada Kamis (24/8).

Menurutnya, pemahaman dilakukan tak lain demi tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. "Karena tanpa persatuan tidak mungkin ada bangsa karena bangsa lahir dari sebuah perkumpulan, termasuk empat pilar tadi, setiap bangsa Indonesia wajib memahami dan mengamalkan ideologi negaranya," ujar Mahyudin.

Apalagi Indonesia memiliki terdapat ribuan suku maupun etnis di Indonesia yang kini masih terjaga erat. "Alhamdulilah sampai hari ini tidak ada masalah artinya udah mengamalkan Pancasila," ujar Mahyudin.

Menurutnya, sesuai amanah UU No.HYPERLINK "geo:0,0?q=17 Tahun 2014 tentang MD3"17 Tahun 2014 tentang MD3 MPR bertugas melakukan sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun HYPERLINK "geo:0,0?q=1945 NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Dalam UU 1945 pemmbukaan"1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

Ia juga bercerita terkait perjalanannya sejak diperintahkan UU, MPR menjumpai berbagi kendala. Salah satunya adalah gugatan di Mahkamah Konstitusi perihal judul sosialisasi tersebut yakni Sosialisasi Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara berganti judul menjadi Sosialisasi Empat Pilar MPR.

Namun yang terpenting saat ini, bagaiaman bangsa Indonesia berupaya tetap menjaga dan mengamalkan ideologi yang telah disusun pada pendiri bangsa terdahulu. Sebab, akhir-akhir ini ada kecenderungan pihak-pihak yang berupaya mengubah Pancasila sebagai ideologi negara.

"Tapi sekarang mulai nggak diamalkan dengan baik. yakni ketika ada tantangan untuk mengganti ideologi, kita ramai-ramai menolak. Ini ketika kemaren ada ormas menawarkan ideologi, kita tolak," ujar Mahyudin.

Karenanya, di hadapan mahasiswa ia berharap para peserta mampu memahami dilanjutkan dengan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari serta mampu menjadi agen memberikan pemahaman kepada lingkungannya masing-masing.

Sebab generasi muda lah yang menjadi penerus untuk menjaga persatuan dan Kesatuan bangsa salah satunya melalui empat pilar MPR tersebut.

"Selanjutnya Anda yang memahami sendiri berapa Pancasila ini memang sebuah kebutuhan bangsa," ujar Politikus Partai Golkar tersebut.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler