Monday, 20 Syawwal 1445 / 29 April 2024

Monday, 20 Syawwal 1445 / 29 April 2024

Alasan Sosialisasi Empat Pilar Terus Dilakukan

Senin 21 Aug 2017 16:46 WIB

Red: Dwi Murdaningsih

 Anggota MPR dari Fraksi PAN, Haeruddin.

Anggota MPR dari Fraksi PAN, Haeruddin.

Foto: mpr

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Anggota MPR dari Fraksi PAN, Haeruddin memberi Sosialisasi Empat Pilar, Senin (21/8) di hadapan mahasiswa Universitas Sangga Buana, Bandung. Haeruddin menuturkan jika sebuah bangsa tercerabut dari akarnya maka bangsa itu akan menunggu kematian.

"Inilah yang perlu diwaspadai," ujarnya.

Diungkapkan dia, bangsa Indonesia sedang mengalami kondisi darurat narkoba. Dia menyebut lima juta orang terkena obat-obat terlarang. Lima puluh orang mati dalam sehari karena narkoba. Narkoba telah membunuh generasi muda.

Faktor lain yang menyebab bangsa ini tercerabut dari akarnya karena kita melupakan sejarah. Untuk menjadi sebuah negara, memerlukan waktu ratusan tahun, perlu waktu yang panjang. "Indonesia tak serta merta menjadi sebuah bangsa," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Haeruddin memaparkan berbagai sejarah bangsa, mulai dari jaman kerajaan nusantara hingga jaman pergerakan. Semua sejarah yang ada, mengandung dan memberikan proses penguatan nilai-nilai kebangsaan. "Kita mudah diadu domba karena sejarah tak pernah dibuka. Sosialisasi ini juga sebagai upaya agar bangsa ini tak tercerabut dari akar bangsa," kata dia.

Dalam sosialisasi itu dikatakan Indonesia adalah bangsa yang memiliki keragaman. Meski beragam namun sepakat untuk bersatu. "Kita bersatu untuk menghadirkan kemajuan, keadilan, dan kemakmuran," paparnya.

Pria asal Garut, Jawa Barat, itu mengajak semua untuk bersyukur sebab bangsa Indonesia masih ada. Ia membandingkan dengan Uni Soviet dan Jugoslavia yang sudah bubar. "Di sana bubar karena kemakmuran dan kesejahteraan tak hadir," ungkapnya.

Rektor Universitas Sangga Buana, Asep Effendi, dalam sambutan mengatakan sosialisasi ini penting sebab kalau dilihat di masyarakat ada gejala menurunnya pemahaman dan nilai kebangsaan. "Allhamdulillah, kampus ini mencoba terus mengimplimentasikan Empat Pilar lewat Ospek dan kegiatan Menwa," kata dia.

Menurunnya paham dan nilai kebangsaan, menurut Asep, tak selayaknya kita menyalahkan pihak lain. Saat ini diakui ada orang yang tak hafal sila-sila Pancasila. "Inilah yang kami anggap memprihatinkan," katanya.

Untuk itu Sangga Buana melakukan berbagai kegiatan untuk mengingatkan Empat Pilar.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler