REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Wakil Ketua MPR RI Mahyudin hadir sebagai tamu kehormatan dalam acara halal bihalal dan temu kangen Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarmasin angkatan '89. Mahyudin menyampaikan beberapa hal terkait dunia pendidikan.

Dalam kesempatan tersebut Wakil Ketua MPR RI yang juga dipercaya sebagai Ketua Dewan Penasehat Alumni Mahyudin mengatakan bahwa momen pertemuan halal bihalal dan temu alumni jangan hanya menjadi acara seremoni belaka. Momen ini, kata dia harus diperbesar dengan diskusi bersama terutama soal bangsa.

"Saya berdiskusi dengan rektor dan dekan soal permasalahan seputar dunia pendidikan Indonesia. Saya menyatakan rasa miris saya soal peringkat kualitas perguruan tinggi Indonesia di level dunia. Perguruan tinggi di Indonesia bahkan sulit sekali masuk sebagai perguruan tinggi terbaik di dunia. Bahkan ada wacana ingin mendatangkan rektor dari negara luar untuk menjadi rektor agar perguruan tinggi Indonesia menjadi lebih berkualitas," ungkapnya.

Bahkan, lanjut Mahyudin, ada perusahaan besar dan pengusaha besar yang membangun proyek besar dan prestisius di Indonesia namun, tenaga-tenaga ahli dan konsultan direkrut dari luar negeri.

"Ini yang membuat miris padahal banyak sekali orang-orang pintar di negara ini. Ketidakpercayaan dan keraguan akan kualitas orang Indonesia yang harus kita lawan dan buktikan bahwa kita bisa dan sama berkualitasnya dengan tenaga asing.  Hal ini yang mesti kita diskusikan," katanya.

Secara khusus kepada alumni dan kampus Unlam dan secara umum kepada seluruh kampus dan akademisi seluruh Indonesia agar selalu  berupaya keras untuk memperkuat dunia pendidikan dan menaiikan kualitas tenaga pengajar dan mahasiswa dengan banyak update banyak belajar dan jangan berhenti belajar.

"Ilmu disemua bidang selalu berkembang dan selalu ada inovasi baru setiap saat.  Jika kita tidak mengikuti, maka akan tertinggal sangat jauh dengan negara lain," katanya.

Acara yang digelar di Ballroom Hotel Ratan Inn Banjarmasin ini dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, anggota DPR RI Agata Suli, Rektor Unlam Sutarto Hadi, Dekan Fakultas Teknik Yulian Firmana dan sekitar 100 alumni.