REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Republik Kuba mengundang Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengunjungi negara tersebut. Zulkifli pun menanggapi positif ajakan yang rencananya dilakukan pada Juni mendatang.

Nantinya saat di ibu kota Kuba, Havana, Zulkifli dan para delegasi hendak bertemu parlemen dan pemerintah Kuba. Zulkifli sendiri kagum dengan Kuba.

"Yang saya tahu Kuba adalah salah satu negara yang berhasil mendidik masyarakatnya untuk hidup sejahtera dan sehat," kata dia di ruang kerjanya, Kamis (31/3).

Angka harapan hidup rata-rata masyarakat Kuba tergolong tinggi yakni di atas 70 tahun. "Kuba bagus sekali pembinaan kesehatannya dan dunia mengakui itu. Kalau memungkinkan, saya mau melihat itu, segala yang berkaitan dengan kesehatan dan pendidikan," ujar Zulkifli.

Rencananya ada sekitar tujuh orang delegasi Indonesia yang berkunjung ke Kuba pada Juni nanti. Dia berharap dalam satu hari bisa bertemu dengan parlemen dan pemerintah Kuba sekaligus sehingga kunjungan bisa efektif. Cukup dua hari saja.

Duta Besar Kuba untuk Indonesia Nirsia Castro Guevara pun berterima kasih lantaran Zulkifli mau menyempatkan waktu untuk berkunjung ke Kuba. Nirsia pun menawari Zulkifli untuk melihat pembangunan di Kuba.

"Kami akan atur kunjungan Pak Zulkifli ke pembangunan apa saja yang ingin Bapak lihat," ujarnya.

Nirsia mengatakan selain Zulkifli, Menteri Kesehatan Nila F Moeleoek juga akan berkunjung ke Kuba.

Kuba adalah negara berdaulat yang terdiri dari pulau Kuba, dan Isla de la Juventud serta beberapa kepulauan kecil. Kuba terletak di Karibia utara pada pertemuan Laut Karibia, Teluk Meksiko dan Samudra Atlantik.  Havana adalah kota terbesar di Kuba.

Kuba sendiri adalah pulau terbesar di Karibia, dan kedua terpadat setelah Hispaniola, dengan lebih dari 11 juta penduduk. Secara budaya, Kuba dianggap Amerika Latin. Namun Kuba adalah negara dengan orang multietnis, dengan budaya dan adat istiadat yang beragam.