Tuesday, 21 Syawwal 1445 / 30 April 2024

Tuesday, 21 Syawwal 1445 / 30 April 2024

Pelajaran di Sekolah Bisa 'Disusupi' Materi Nasionalisme

Senin 16 Mar 2015 06:20 WIB

Rep: c15/ Red: Dwi Murdaningsih

 Pendaki mengibarkan bendera merah putih sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya saat merayakan HUT RI ke-69 di puncak Gunung Prau kawasan datran tinggi Dieng Kejajar, Wonosobo, Jawa Tengah, Ahad (17/8).  (Antara/Anis Efizudin)

Pendaki mengibarkan bendera merah putih sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya saat merayakan HUT RI ke-69 di puncak Gunung Prau kawasan datran tinggi Dieng Kejajar, Wonosobo, Jawa Tengah, Ahad (17/8). (Antara/Anis Efizudin)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nasionalisme perlu ditumbuhkan sejak dini. Sejak di bangku sekolah agar kelak anak memiliki sikap nasionalisme ketika sudah dewasa. Pengamat Pendidikan, Doni Koesoema mengatakan sikap nasionalisme perlu diajarkan dari cara guru mengajar. 

 

Bila hendak memasukan nilai nilai nasionalisme dan Pancasila dalam siswa, kata dia, para guru harus menjelaskan apa sebenarnya pancasila, dan bagaimana cara mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Selama ini, menurut Doni cara guru menjelaskan kepada murid masih perlu dievaluasi. Menurut dia, tidak perlu ada pelajaran yang memuat Pancasila sebagai satu pelajaran khusus. Menurut dia, pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKN) sudah cukup memuat tentang nilai-nilai Pancasila.

 

Doni menambahkan, bila selama ini rasa nasionalisme masih dinilai kurang menginternalisasi ditubuh pelajar Indonesia, bukan persoalan mata pelajarannya. Hal yang perlu dievaluasi dalam pelajaran PKN adalah cara guru mengajar. Menurut Doni, jika hendak memasukan nilai nasionalisme kepada para anak didik tidak hanya pada saat pelajaran PKN saja, tetapi juga pada semua mata pelajaran.

 

Untuk meningkatkan pemahaman para siswa terhadap Pancasila, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) berniat menghidupkan kembali Pancasila sebagai satu pelajaran tersendiri. "Selama ini juga sudah ada PKN sebagai muatan kewarganegaraan di sekolah, PKN saya rasa sudah cukup," ujar Doni saat dihubungi.

 

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler