Senin , 28 Dec 2015, 19:32 WIB

Kementan Waspadai Penurunan Harga Jagung

Red: Taufik Rachman
Antara/Ari Bowo Sucipto
Seorang petani tengah memanen jagung miliknya (ilustrasi).
Seorang petani tengah memanen jagung miliknya (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Pertanian mewaspadai penurunan harga komoditas pangan jenis jagung pada bulan Februari sampai dengan Maret tahun 2016.

"Sekarang yang terpenting adalah jagung kita sudah produksi, kami akan mewaspadai penurunan harga pada Februari sampai Maret 2016," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Kompleks Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Senin.

Penurunan harga komoditas pangan jenis jagung pada bulan Februari dan Maret tersebut, kata Amran, patut diwaspadai karena akan terjadi peningkatan produksi pada waktu itu.

"Saat ini harga di tingkat petani Rp2.700, ini kita harus antisipasi, karena pasti produksi jagung akan lebih tinggi yang dibarengi dengan penurunan harga jagung," ujar dia.

Ketika ditanya mengenai antisipasi apa yang akan dilakukan oleh Kementerian terkait dengan potensi harga jagung yang melemah tersebut, Amran mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog).

"Kita bekerja sama dengan Bulog untuk menjadi stabilisator harga nantinya sehingga bukan sebagai provider inti," katanya.

Dari informasi yang dihimpun jagung termasuk dalam salah satu target swasembada pangan Presiden Joko Widodo selain padi dan kedelai.

Harga jagung juga menjadi salah satu faktor penentu harga hewan ternak di pasaran, karena jika harga jagung terutama untuk pakan naik maka akan disertai pula oleh kenaikan harga hewan ternak sehingga secara tidak langsung mempengaruhi daya beli masyarakat.

"Karenanya itu yang akan kita waspadai jadi jangan terlalu tinggi atau terlalu rendah," kata dia.

Selain itu, sebelumnya Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan sektor pangan juga dianggap sebagai penentu tingkat inflasi di Indonesia karena menentukan tingkat daya beli masyarakat selain harga BBM.

"Inflasi itu naik kalau cabai naik, terjadi kekeringan atau hujan terlalu banyak menjelang masa panen yang mau berakhir jadi di kita itu pangan yang menentukan tingkat inflasi," kata dia.

Video

Setjen DPR RI Komit Berdayakan Perempuan