Sabtu , 14 Nov 2015, 10:01 WIB

Produksi Kedelai di Jambi Naik 4,49 Persen

Red: Taufik Rachman
Antara/Prasetia Fauzani
Sejumlah buruh tani memanen kedelai di lahan tandus Desa Ploso, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Selasa (13/10).
Sejumlah buruh tani memanen kedelai di lahan tandus Desa Ploso, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Selasa (13/10).

REPUBLIKA.CO.ID,JAMBI-- Produksi kedelai Provinsi Jambi pada 2015 diperkirakan 7.105 ton dalam bentuk biji kering atau mengalami peningkatan sebesar 305 ton (4,49 persen) dibanding 2014 yang tercatat hanya 6.800 ton.

Kenaikan itu disebabkan karena adanya peningkatan produktivitas sebesar 0,94 kuintal per hektare atau 7,33 persen sedangkan luas panen kedelai mengalami penurunan seluas 140 hektare (2,65 persen), kata Kepala BPS Jambi, Yos Rusdiansyah, di Jambi Sabtu.

Sementara itu perkembangan produksi kedelai Jambi pada dua tahun sebelumnya (2013) adalah sebagai berikut. Produksi mencapai 2.372 ton biji kering atau mengalami penurunan sebesar 32,53 persen dibandingkan 2012 .

Sedangkan pada 2014 produksi kedelai Jambi mencapai 6.800 ton biji kering atau mengalami kenaikan sebesar 186,65 persen dibandingkan 2013.

Produksi kedelai 2015, memberikan kontribusi terhadap produksi kedelai nasional diperkirakan sebesar 0,72 persen, meningkat dibanding kontribusi pada 2014 yang mencapai 0,71 persen.

Sedangkan kontribusi Pulau Sumatera terhadap produksi kedelai nasional pada 2015 hanya sebesar 10,66 persen dan lebih dari 50 persen kontribusi produksi kedelai nasional dihasilkan oleh Pulau Jawa.

Untuk pola panen kedelai berbeda dengan pola panen padi dan jagung, dimana pada pola panen kedelai biasanya luas panen tertinggi terjadi pada subround II atau pada Mei hingga Agustus.

Ketiga tanaman tersebut padi, jagung dan kedelai mempunyai luas panen tertinggi tidak ada yang sama. Pola panen kedelai tahun 2015diperkirakan panen tertinggi pada subround II, secara umum memiliki pola panen yang sama sebagaimana 2014 dan 2013.

Perbedaan pola panen 2015 dimana luas panen terendah disubround III diperkirakan karena adanya pergeseran masa tanam, sebagaimana diketahui penanaman kedelai sangat dipengaruhi oleh cuaca dan ketersediaan benih atau penyaluran bantuan benih.

Untuk luas tanaman akhir atau 'Standing Crop' tanaman kedelai Jambi pada Agustus 2015 lebih kecil dan perkiraan sedikitnya tambah tanam pada awal subround III menyebabkan luas panen pada subround III 2015 sangat kecil dibanding tahun 2014 dan 2013.

Video

Setjen DPR RI Komit Berdayakan Perempuan