Kamis , 29 Sep 2016, 12:59 WIB

Gandeng Tung Desem dan Travelio, Kemenpar Genjot Great Batam

Red: Indira Rezkisari
Republika/Prayogi
Wisatawan menikmati keindahan arsitektur jembatan Fisabilillah atau jembatan Barelang di Batam, Kepulauan Riau.
Wisatawan menikmati keindahan arsitektur jembatan Fisabilillah atau jembatan Barelang di Batam, Kepulauan Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM - Motivator yang kaya trik, Tung Desem Waringin tertantang mewujudkan target pariwisata spektakuler 20 juta di tahun 2016. Semakin tinggi proyeksi, justru semakin menaikkan adrenalin tokoh asli Solo ini.

Bersama Kemenpar, Tung Desem mulai dari Great Batam yang saat ini menyumbangkan 20 persen wisman ke Tanah Air. Kementerian yang tengah mengembangkan Go Digital Be The Best dibawah komando Arief Yahya itu sengaja menggandeng Travelio dan ahli motivator marketing, Tung Desem. Bertempat di Radisson Hotel Batam, Senin (27/9) sore, Kemenpar menggelar acara pertemuan antara Tung Desem, Travelio dan para pelaku industri pariwisata yakni hotel, penyewaan feri, dan pusat perbelanjaan.

”Tujuannya memperbanyak jumlah hotel yang bisa memberikan komitmen dengan Travelio dan Pak Tung juga akan memberikan motivasi dan mengajarkan kepada mereka bagaimana cara berjualan yang lebih baik sehingga mereka dapat manfaat maksimal dari program ini. Ini program yang harus dimulai dan jalan,” ujar Asdep Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kemenpar, Rizki Handayani.

Rizki mengatakan, bahwa kegiatan promosi  bersama ini merupakan suatu model publik , privat, dan  kemitraan yang saling menguntungkan satu sama lain. Kombinasi format promosi yang menggunakan strategi menarik dengan menggunakan platform  digital. ”Dengan melibatkan semua pihak atau secara pentahelix,” ujar wanita jebolan ITB Bandung itu.

Lebih lanjut Kiki --sapaan Rizki Handayani-- mengatakan, Kemenpar sebagai endorser atau penjamin dalam program promosi, Pemerintah Daerah, mengonsolidasikan industri yang ada di wilayah Batam dan Bintan Industri pariwisata, jasa angkutan dan perdagangan, hotel, travel, mal, feri, spa atau sebagai penyedia jasa.  ”Sementara kami melibatkan Tung Desem Waringin ini berperan sebagai expert pemasaran membantu memberikan capacity building kepada industri untuk promosi dan penjualan Travelio sebagai penyedia platform penjualan dan pemasaran untuk Batam dan Bintan,” katanya.

Kiki menambahkan, semua pihak akan mendapatkan keuntungan di dalam kerjasama ini. ”Kita mencoba memulai cara baru dalam promosi yang sudah berorientasi pada penjualan, tidak lagi branding dan advertising,” tegasnya.

Dalam acara tersebut, Kemenpar dan Tung Desem menjabarkan platform yang akan digunakan untuk promosi Wonderful Indonesia yakni Batam dan Bintan di Singapura dan Malaysia.

Tung Desem dalam sambutannya menjelaskan, secara umum, program yang akan dijalankan yaitu mempromosikan paket menginap dan feri di Batam dengan harga yang sangat murah ke pasar Singapura dan Malaysia. Hotel dan feri didapatkan secara gratis dari industri pariwisata Batam, dipromosikan dengan menggunakan slot iklan yang sudah dimiliki oleh Kemenpar di pasar Malaysia dan Singapura. ”Kita harus berani jualan dan memanfaatkan momentum agar mereka kembali ke Batam dan Bintan, kita sudah siapkan beberapa jurus,” ujarnya.

Dari hasil rapat koordinasi dan pertemuan tersebut Tung Desem dan industri pariwisata Batam telah mendapatkan komitmen dari 15 hotel dan jumlahnya juga bisa bertambah untuk konsep kegiatan tersebut beserta 2 feri di Batam.  ”Selain itu, Trevellio siap mendukung, karena program ini sejalan dengan Travellio yang juga menyasar pasar Singapura. Saat ini Travellio sudah melakukan kerjasama dengan bank di Singapura DBS, UOB, dan diharapkan akan dapat memperkaya program ini. Misalnya diskon 50 persen lagi pada malam kedua dengan menggunakan kartu kredit DBS dan banyak orang singapura yang melakukan pemesanan melalui Travellio,” ujar Tung Desem.

Tung Desem juga mengatakan bahwa Travellio dapat membatasi IP address pemesan, hanya untuk IP address di luar Indonesia, karena sesuai sasaran program ini adalah untuk mendatangkan Wisatawan mancanegara. ”Ini adalah cara cerdas dan harus segera dimulai,” kata Tung Desem.