Kamis , 25 Aug 2016, 15:16 WIB

Menpar Arief Makin Semangat Kalahkan Malaysia Truly Asia

Red: Winda Destiana Putri
Republika/ Tahta Aidilla
Arief Yahya
Arief Yahya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kemenangan itu harus direncanakan! Kata-kata Sun Tzu itu sudah ratusan kali diulang-ulang Menpar Arief Yahya di hapadan pejabat Eselon I dan II di lingkungan Kemenpar RI.

Itu bukan tanpa maksud, dia berkeyakinan bulat, hanya energi yang besar dari seorang pemimpin yang mampu meng-energize seluruh pasukannya. "Semangat Pagi!" teriak Arief Yahya setelah memencet tombol screen bertulis start di soft launching Dashboard M-17 di lantai 16 Gedung Sapta Pesona, Jalan Dedan Merdeka Barat, Jakpus.

Iklim persaingan dengan musuh emosional Malaysia Truly Asia, dan rival professional Amazing Thailand semakin terasa. Suasana 'perang' untuk merebut yang terbaik di sektor pariwisata sedang terjadi.

"War room ini saya namakan M-17, dengan spirit mengalahkan Malaysia di tahun 2017," tegas Menpar Arief Yahya memotivasi anak buahnya.

Dia ingatkan kata-kata Sun Tzu, kenali musuhmu, kenali dirimu, maka kamu akan memenangkan peperangan. Kata-kata itu pun dimaknai secara professional, Kenali dunia, kenali dirimu, maka kamu akan memenangkan persaingan. Kenali pelangganmu, kenali dirimu, maka kamu akan memenangkan persaingan.

"Inti dari kata-kata itu adalah benchmark. Kalau kita ingin bersaing di level internasional, kita harus melihat pesaing-pesaing hebat kita, baik regional maupun global itu melakukan apa? Lalu bandingkan dengan apa yang kita lakukan," kata Menpar Arief.

Dijelaskan lebih lanjut, lalu temukan top three, dan bottom three-nya. Mereka, tiga yang terbaik itu melakukan apa saja? Dan mereka yang terendah rankingnya itu juga menggunakan strategi apa saja? Bandingkan hasilnya? Bandingkan pertumbuhannya, kita dengan rata-rata dunia, dan rata-rata regional ASEAN? Posisi kita berada di mana?

"Kalau kita lebih rendah dari rata-rata dunia dan regional, maka sejatinya, kita sedang sekarat, menuju mati. Itulah mengapa kita harus bertumbuh dan menyalip growth para pesaing kita," terang Marketeer of The Year 2013 versi MarkPlus itu.

Jangan malu untuk mengambil sisi-sisi positif dari rival, termasuk membuang hal-hal yang tidak signifikan. Inovasi itu tidak harus menemukan sendiri, taktik dan strateginya lawan yang terbukti sukses juga bisa diimpor ke dalam negeri.