Jumat 05 Nov 2010 20:31 WIB

Merapi Lontarkan Batu Pijar ke Arah Selo

Luncuran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta
Foto: antara
Luncuran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID,BOYOLALI--Lontaran batu pijar dari puncak terlihat sejauh sekitar setengah gunung mengarah ke utara atau Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, menyusul terjadinya letusan besar Merapi, pada Kamis (4/11) malam. Letusan besar Merapi terpantau dari Selo, Kamis (4/11) sekitar pukul 23.30 WIB, dan batu pijar terlempar hingga sekitar setengah gunung ke arah utara (Selo)," kata Muh Soni, relawan Merapi, Jumat.

Muh Soni mengaku, bersama 15 relawan lainnya sempat bertahan di Selo, tetapi setelah terjadi letusan besar Merapi saat itu, dia bersama warga lainnya turun ke Cepogo untuk menyelamatkan diri. "Saya sebelum mengevakuasi warga yang masih bertahan di Selo, sempat melihat kejadian itu, batu pijar terlempah hingga ke kawasan hutan nasional Merapi di Boyolali," paparnya.

Namun, kata Soni, lahar panas terlihat jelas sebagian besar ke arah Kali Gendol. Awan panas sempat ke arah utara dan kemudian berbalik arah ke barat. "Kami bersama relawan lainnya membantu warga evakuasi ke bawah sekitar pukul 24.00 WIB. Kondisi Selo seperti kota mati ditinggalkan warganya," ucap Soni yang ikut mengungsi di Cepogo.

Menurut dia, Kantor Polsek dan Koramil Selo kondisi kosong, sudah ditinggalkan anggotanya sejak Kamis (4/11) sore sekitar pukul 17.00 WIB. Begitu, juga toko-toko dan warung makan disepanjang jalan pusat Kecamatan Selo, sejak Kamis (4/11) sore, sepi ditinggal penghuninya. "Relawan yang masih berjaga di Selo sebanyak 10 orang, jika terjadi mebahayakan mereka akan turun penyelamatkan diri," tuturnya.

Menurut dia, jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB) hingga saat ini, sepi tidak ada kendaraan yang melintas di jalan itu. Ada satu dua kendaraan berisi para relawan untuk melihat kondisi di Selo.

Sementara, Komandan Distrik Militer 0724 Boyolali Letkol ARH Soekoso Wahyudi mengemukakan, jumlah pengungsi di beberapa kantung pengungsian di Boyolali, mencapai puluhan ribu jiwa. Pihaknya hingga kini sedang melakukan pendataan guna memudahkan pengaturan pengiriman logistik. Logistik jangan sampai terlambat untuk para pengungsi.

Menurut Dandim, sejak radius aman diperluas hingga 20 kilomter ke atas, warga banyak yang mengungsi ke Kota Boyolali.

sumber : Ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement