Senin 30 Apr 2018 20:05 WIB

Telkom Bukukan Laba Bersih Rp 5,7 Triliun

Pendapatan Telkom didominasi segmen digital.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nur Aini
Teknisi jaringan PT Telkomsel melakukan perawatan BTS di kawasan perkebunan Kampung Ciarileu, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (9/8).
Foto: ANTARA FOTO
Teknisi jaringan PT Telkomsel melakukan perawatan BTS di kawasan perkebunan Kampung Ciarileu, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (9/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Telkom Indonesia Tbk meraih pendapatan sebesar Rp 32,3 triliun sepanjang kuartal I 2018. Angka itu tumbuh 4,3 persen dibanding kuartal pertama tahun lalu.

Di tengah persaingan industri yang kian ketat ditambah dinamika industri telekomunikasi yang bergeser dari bisnis legacy (voice & SMS) ke bisnis digital. Telkom mengumpulkan Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) di kuartal pertama 2018 ini sebesar Rp 16,1 triliun, dengan laba bersih sebesar Rp 5,73 triliun.

Direktur Keuangan Telkom Harry M Zen mengatakan, pendapatan perseroan didominasi oleh segmen data, internet, dan IT service yang menghasilkan pendapatan sebesar Rp 15,9 triliun atau naik 23,3 persen dibandingkan periode 2017 yang sebesar Rp 12,9 triliun. "Bisnis data, internet, dan IT service meningkat seiring dengan semakin tingginya penggunaan smartphone, bertambahnya pelanggan IndiHome dan meningkatnya layanan ICT Solution untuk pelanggan korporasi," ujarnya melalui siaran pers, Senin, (30/4).

Dalam segi operasional hingga kuartal pertama 2018,  kata dia, pelanggan fixed broadband tercatat 5,74 juta. Dengan  layanan IndiHome mencatatkan pertumbuhan cukup pesat, yakni bertambah 97 persen dari tahun sebelumnya menjadi sebanyak 3,5 juta pelanggan.

Peningkatan jumlah pelanggan IndiHome tersebut berkat perluasan dan peningkatan kualitas jaringan, perbaikan sistem Information Technology (IT), peningkatan produktivitas teknisi dan tenaga pemasaran  serta didukung oleh program pemasaran agresif. Sementara itu, layanan mobile broadband  juga mencatat pertumbuhan 21,3 persen menjadi 108,73 juta pelanggan. 

Untuk Capital Expenditure (Capex) pada kuartal pertama tercatat mencapai Rp 6,1 triliun. "Capex  terutama digunakan untuk membiayai pembangunan BTS,  perluasan jaringan akses dan infrastruktur backbone termasuk penyiapan Satelit Merah Putih dan pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) yang menunjang bisnis fixed and mobile broadband," kata Harry.

Entitas anak usaha Telkomsel membukukan pendapatan sebesar Rp 21,9 triliun dengan EBITDA Rp 12,0 triliun dan laba bersih Rp 6,4 triliun. Bisnis digital Telkomsel pada tiga bulan pertama 2018 menunjukkan peningkatan sebesar 24,8 persen dengan capaian sebesar Rp10,5 triliun.

"Angka ini membuat komposisi bisnis digital menjadi 48 persen dari total pendapatan, meningkat dari komposisi periode yang sama tahun lalu yakni sebesar 38 persen. Hal ini sesuai dengan prediksi perusahaan dimana terjadi pergeseran perilaku pengguna layanan seluler dari pemakaian voice dan SMS ke pemakaian layanan data," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement