Kamis 27 Jul 2017 16:06 WIB

Semester I 2017, Telkom Torehkan Kinerja Memuaskan

Telkom Indonesia
Telkom Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menunjukkan kinerja memuaskan di tengah kondisi industri yang semakin kompetitif. Hal ini ditandai dengan semakin tingginya pendapatan dari lini data, internet, dan layanan IT. Untuk pertama kalinya, pendapatan komponen tersebut  melampaui pendapatan dari lini cellular voice dan SMS.

Pada semester I 2017, Telkom mencatat pendapatan dari data, internet, dan layanan IT sebesar Rp 27,12 triliun, sedangkan pendapatan cellular voice dan SMS sebesar Rp 26,02 triliun. Kontribusi bisnis data, internet, dan layanan IT terhadap total pendapatan perseroan pun meningkat menjadi 42,4 persen.

“Kontribusi bisnis data, internet, dan IT service terhadap keseluruhan pendapatan perseroan juga meningkat menjadi sebesar 42,4 persen atau tumbuh 19,8 persen,” ujar Direktur Keuangan Telkom, Harry M Zen di Jakarta, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (27/7).

Pada semester pertama tahun ini, Telkom kembali membukukan pertumbuhan triple double digit, di mana pendapatan mencapai Rp 64,02 triliun atau tumbuh 13,4 persen dibandingkan tahun lalu yang tercatat Rp 56,45 triliun. Telkom juga membukukan EBITDA sebesar Rp 33,23 triliun atau tumbuh 15,4  persen serta laba bersih sebesar Rp 12,10 triliun atau tumbuh 21,9 persen.

Peningkatan pendapatan dari data, internet, dan layanan IT tersebut sejalan dengan peningkatan jumlah pelanggan seluler dan lonjakan lalu lintas data mobile yang mencapai 118,7 persen. Pelanggan seluler saat ini mencapai 178 juta atau tumbuh 13,1 persen dibandingakan akhir periode yang sama tahun lalu.

Pelanggan broadband juga mengalami peningkatan yang cukup berarti, yaitu pelanggan mobile broadband Telkomsel Flash tumbuh 63,9 persen menjadi 81,72 juta pengguna. Hal ini diikuti dengan peningkatan pelanggan fixed broadband sebesar 4,7 persen menjadi 4,52 juta pengguna.

Demikian juga dengan pelanggan layanan fixed broadband IndiHome yang mencatat pertumbuhan sebesar 34,2 persen. Jika pada semester I 2016 lalu, pelanggan IndiHome baru mencapai 1,5 juta pelanggan, maka pada semester I 2017 ini menjadi lebih dari 2 juta pelanggan.

Guna meningkatkan jumlah pelanggan IndiHome, pada akhir 2016 Telkom memperkenalkan paket IndiHome Netizen yang merupakan layanan dual play. Paket baru ini mendapat sambutan baik dari masyarakat, di mana hanya tujuh bulan sejak diperkenalkan, IndiHome Netizen mencatatkan sebanyak  389 ribu pelanggan. Adapun average revenue per user (ARPU) IndiHome tercatat sebesar Rp 344 ribu.

Telkomsel selaku entitas anak usaha, juga mampu mempertahankan kinerjanya dan membukukan pertumbuhan triple double digit. Pendapatan Telkomsel tumbuh sebesar 11,9  persen, EBITDA sebesar 14,0 persen dan laba bersih sebesar 15,6 persen secara tahun ke tahun (yoy).

Pada semester I 2017, pendapatan Telkomsel mencapai Rp 45,99 triliun, EBITDA Rp 27,19 triliun dan laba bersih Rp 15,50 triliun. Kontribusi pendapatan bisnis digital Telkomsel memperlihatkan pertumbuhan yang berarti, yaitu sebesar 26,9 persen menjadi Rp 18,07 triliun.

Meningkatnya pertumbuhan bisnis digital tersebut didukung oleh perluasan dan penguatan jaringan Telkomsel dengan layanan 3G/4G melalui penambahan sebanyak 17.538 BTS baru. Total BTS Telkomsel pada akhir semester I 2017 adalah 146.571 BTS dimana sebesar 65,7 persennya merupakan BTS yang mampu memberikan layanan 3G/4G.

Selama semester I 2017, beban perseroan mengalami peningkatan sebesar 10,0 persen dari Rp 36,57 triliun pada tahun lalu menjadi Rp 40,23 triliun. Beban operasional dan pemeliharaan menjadi kontributor utama kenaikan beban perseroan, yang meningkat sebesar 13,8 persen dari periode tahun lalu menjadi Rp 18,41 triliun. Peningkatan beban operasional dan pemeliharaan ini sejalan dengan percepatan pembangunan infrastruktur jaringan untuk mendukung performa mobile business dan broadband.

Hingga akhir semester I 2017, Telkom Group telah membelanjakan capital expenditure (capex) sebesar Rp 16,7 triliun atau tumbuh 21,4 persen dibandingkan tahun lalu. Capex terutama dimanfaatkan untuk mendukung bisnis broadband, baik fixed maupun mobile, seperti pembangunan infrastruktur backbone fiber optic, pembangunan BTS Telkomsel, pembuatan satelit, penggelaran infrastruktur kabel laut lintas benua (IGG dan SEA-US) dan menara telekomunikasi.

Harry berharap Telkom dapat mempertahankan kinerja yang cukup menggembirakan pada semester I 2017. Dia mengatakan pencapaian pada semester I 2017 diperoleh berkat kuatnya kinerja perseroan pada periode sebelumnya. "Kami berharap momentum pertumbuhan ini dapat kami pertahankan pada semester selanjutnya,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement