Jumat 03 Dec 2010 06:56 WIB

Solar Panel Krakatau Berfungsi Selama 10 Jam

REPUBLIKA.CO.ID,CINANGKA, SERANG--Salah satu komponen alat penangkap gempa Solar Panel Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda sepanjang hari Rabu (1/12) berfungsi hanya selama 10 jam, dari pukul 07 : 16 sampai 17 : 24 WIB.

"Jumlah kegempaan yang kami rekam kemarin hanya 10 jam saja, sejak pukul tujuh pagi sampai lima sore," kata Kepala Pos Pemantau GAK di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Anton S Pambudi, Kamis.

Sementara itu selama alat kegempaan berfungsi, jumlah kegempaan GAK yang terekam sebanyak 417 kali."Kegempaan yang kami rekam pada Rabu kemarin tidak secara keseluruhan atau seharian, karena Solar Panel, salah satu komponen alat penangkap gempa, Sismometer tidak berfungsi," ujarnya.

Dia menjelaskan, kegempaan yang tidak terekam secara utuh selama 1 x 24 jam itu dikarenakan

Solar Panel tertutup debu vulkanik yang dikeluarkan oleh GAK. "Kalau dilihat secara fluktuatif kegempaan, masih seperti yang sudah-sudah dikisaran 600 - 700 kali," katanya menambahkan.

Secara rinci katanya, dari jumlah total kegempaan sebanyak 417 kali, untuk vulkanik dalam (VA)

19 kali, vulkanik dangkal (VB) 120 kali, letusan 59 kali, tremor letusan 64 kali, tremor harmonik

tujuh kali, dan hembusan sebanyak 148 kali. "Kalau Solar Panel itu sudah tidak tertutup debu, maka kegempaan GAK akan dapat dipantau lagi. Kami berharap hujan turun di sekilat gunung, agar Solar Panel bersih dan berfungsi," ujarnya.

Pusat Vulkanalogi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung, Provinsi Jawa Barat masih merekomendasikan larangan warga untuk mendekat pada radius dua kilometer. "Kami masih menetapkan GAK pada level II atau 'waspada', dan kami melarang siapapun untuk mendekat ke lokasi sampai radius dua kilometer," katanya.

sumber : ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement