Sabtu 13 Nov 2010 06:39 WIB

Fasilitasi Pendidikan Pengungsi, Pemkab Bantul Siapkan Sekolah Darurat

REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL--Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyiapkan sekolah darurat untuk memfasilitasi pendidikan para pengungsi anak usia sekolah korban bencana Gunung Merapi. "Kami siapkan sekolah darurat untuk fasilitasi para pengungsi Merapi yang masih usia sekolah supaya mereka dapat memperoleh pendidikan layaknya di sekolah," kata Wakil Koordinator Posko Pengungsian Bidang Pendidikan Kabupaten Bantul, Listiyawan di Bantul, Jumat.

Menurut dia, sekolah darurat yang disiapkan tersebut tersebar di 17 wilayah kecamatan se Bantul dengan memanfaatkan kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT), Cabang Dinas Pendidikan di tiap kecamatan di kabupaten ini. "Kami sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten (Pemkab) dan Dinas Pendidikan setempat, supaya pelaksanaan pembelajaran yang diberikan kepada pengungsi nantinya dapat dikoordinir," katanya.

Ia mengatakan, jumlah pengungsi Gunung Merapi yang berada di Bantul cukup banyak meski tidak ada data valid namun setidaknya mencapai sekitar 20.000 jiwa, mereka selain berasal dari warga kabupaten Sleman juga dari Kota Yogyakarta. "Setidaknya saat ini sekitar 25 persen pengungsi merupakan anak usia sekolah, kami masih melakukan pendataan untuk menentukan anak usia sekolah mulai dari Taman Kanak-kanak (TK) hingga sekolah menengah atas (SMA)," katanya.

Lebih lanjut, kata dia khusus untuk para pengungsi yang ada di Jogja Ekspo Center (JEC) Banguntapan, dalam memberikan pelayanan pendidikan bagi pengungsi usia sekolah tidak disiapkan sekolah darurat melainkan memanfaatkan ruangan yang ada. "Kami memang tidak menyediakan sekolah khusus untuk fasilitas pendidikan para pengungsi di posko pengungsian JEC, kami akan memanfaatkan gedung sendiri karena tempatnya masih luas dan memungkinkan untuk proses belajar mengajar," katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Nonformal Bantul, Masharun Ghazalie mengatakan, pemerintah daerah mentargetkan seluruh pengungsi usia sekolah dimanapun berada dapat melanjutkan kegiatan belajar mengajar demi masa depan mereka. "Kami mendapatkan instruksi dari Gubernur DIY bahwa Pemkab diminta kesiapannya untuk menampung pengungsi anak sekolah dengan memberikan pelayanan bidang pendidikan gratis tanpa membeda-bedakan," katanya.

Ia mengatakan, terlebih lagi para siswa yang akan menghadapi ujian tengah seemester maupun semester, sehingga mereka harus dipastikan siap menghadapinya. "Untuk sumber daya manusia (SDM) kami melibatkan tenaga pengajar dari persatuan guru di Bantul baik mulai TK hingga SMA maupun tenaga pendidik tidak tetap yang tidak sedang mengajar untuk diminta memberikan pelayanan pendidikan kepada para pengungsi," katanya.

sumber : ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement