Kamis 23 Sep 2010 07:50 WIB

Akhirnya Pemprov DKI Tunda Pembangunan Terminal Pulogebang

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akhirnya menunda pembangunan Terminal Pulogebang, Jakarta Timur dan direncanakan dibangun pada 2011. Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo di Balaikota DKI Jakarta, Rabu mengatakan pihaknya menunda pembangunan karena harus mengkaji ulang desain Terminal Pulogebang

"Kami ingin review(kaji ulang, red) desain Terminal Pulogebang selesai. Jangan terkendala lagi karena layanan publik dalam terminal bus AKAP (antar kota antar provinsi) itu akan menjadi andalan masyarakat Jakarta," kata Foke.

Pemprov DKI bakal meninjau desain terminal tersebut berkaitan dengan titik lokasi keluar masuknya akses dari terminal ke jalan tol Jakarta outer ring road (JORR).  Foke bakal menjadikan terminal bus paling modern dengan berbagai fasilitas terbaik untuk para penumpang. "Terminal ini lebih modern dari Terminal Kampung Rambutan," katanya.

Sementara dana pembangunannya yang sudah dimasukkan dalam dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Tahun Anggaran 2010 sebesar Rp 240 miliar akan dialihkan ke APBD DKI 2011. "Karena tidak bisa dilaksanakan tahun ini, maka anggarannya dialihkan ke APBD tahun 2011," jelasnya.

Terminal Pulogebang pada awalnya direncanakan mulai dibangun pada awal Juli 2010, tetapi mengalami beberapa kali penundaan karena desain yang tidak mendapatkan izin dari Kementerian Perhubungan.

Kementerian Perhubungan kemudian menyetujui desain Terminal tetapi harus diubah dengan menyederhanakan desain arsitekturnya agar sesuai dengan kebutuhan dan akses menuju lokasi.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda) DKI, Sarwo Handayani menjelaskan desain diubah dengan lebih menyederhanakan penggunaan listrik untuk AC dan eskalator cukup tinggi. Sarwo mengatakan konsep pembangunan Terminal Bus Pulogebang harus mengacu pada "green building" atau bangunan ramah lingkungan.

Terminal Pulogebang bakal akan menjadi terminal terbesar di Indonesia dan merupakan bagian dari konsep pengembangan kawasan sentra primer baru timur (SPBT). Terminal tersebut akan dibangun pada lahan seluas 9,5 hektare di Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

Terminal Pulogebang akan memiliki kapasitas 2.977 bus AKAP dengan dua lantai dan area parkir seluas 18.000 meter persegi. Pemprov DKI mengganggarkan Rp 500 miliar dalam sistem multiyears (anggaran tahun berjalan) selama dua tahun untuk pembangunan terminal tersebut.

sumber : ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement