Rabu 23 Jun 2010 05:10 WIB

Penertiban Vila Puncak akan Libatkan TNI

Rep: C23/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG- Vila-vila liar di sekitar Bogor, Puncak dan Cianjur (Bopuncur) akan segera dibersihkan. Bahkan, rencananya Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan dilibatkan dalam proses penertiban tersebut.

Hal ini dikemukakan Sutan Bhatoegana, salah satu anggota Komisi VII DPR RI dalam pertemuan antara Gubernur Jawa Barat dengan Komisi VII DPR RI di Ruang Basement Gedung Sate, Selasa (22/6) pagi. Menurut Sutan, kawasan Bopuncur merupakan kawasan vital bagi masyarakat, khususnya yang tinggal di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung.

Ia menilai di wilayah tersebut, tidak seharusnya berdiri tempat-tempat penginapan berupa vila. Keberadaan vila tersebut, katanya, akan mebuat daerah resapan air berkurang. Akibatnya, Jakarta kerap menderita banjir tahunan karena minimnya daerah resapan air.

“Seluruh vila liar di daerah Puncak harus segera ditertibkan demi kepentingan masyarakat banyak. Bila perlu pihak TNI akan dilibatkan dalam penertiban tersebut,” tegas Sutan usai melakukan pertemuan antara Komisi VII DPR RI dan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, di Bandung, Selasa (22/6) pagi.

Pasalnya, lanjutnya, cukup banyak vila di sekitar Puncak yang dimiliki oleh para pejabat dan tokoh-tokoh penting lainnya. Tentunya hal ini akan menjadi hambatan untuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat, dalam hal ini Pemkab Bogor dan Cianjur, serta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dalam melakukan penertiban.

Maka dari itu, lanjutnya, ia menyatakan apresiasinya terhadap Wakil Gubernur Jawa Barat, Yusuf M Effendy, yang tegas menertibkan vila-vila liar di kawasan Puncak. Namun ia tetap menyesalkan, masih banyak vila liar seperti di kawasan Cibodas, Kabupaten Cianjur, yang belum ditertibkan. “Jangan pilih-pilih. Vila liar harus dibersihkan dari DAS Ciliwung,” ujarnya.

Pernyataan senada diucapkan Ketua Komisi VII DPR RI, Teuku Riefky Harsya. Menurut Riefky, permasalahan lingkungan harus diperhatikan di Jawa Barat. Ia mengimbau agar pengelolaan lingkungan harus mengedepankan manusia sebagai sasaran.

“Jawa Barat memiliki potensi sumber daya alam yang kaya. Sangat disayangkan bila tidak dimanfaatkan semaksimal mungkin,” kata Riefky.

Ia memaparkan, banjir yang menerjang wilayah Jawa Barat, disebabkan pengelolaan lingkungan yang tidak baik. Sungai Citarum dan Ciliwung yang kerap menimbulkan banjir, perlu pengelolaan khusus.

“Dari hasil pemaparan Pak Heryawan (Gubernur Jabar), ternyata bencana banjir hampir terjadi di seluruh kabupaten/ kota di Jawa Barat. Ini kan sangat mengkhawatirkan, termasuk penertiban vila liar di kawasan Bopuncur harus sampai tuntas,” ujar anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) Aceh tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement