Rabu 24 Jan 2018 16:23 WIB

Komisi X Usulkan Hari Libur Selama Asian Games 2018

Usulan libur untuk mengatasi kemacetan saat Asian Games 2018 berlangsung.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Sejumlah anggota Komisi X DPR RI berpose bersama Ketua INASGOC Erick Thohir saat mengunjungi Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, yang menjadi venue Asian Games 2018, Rabu (24/1).
Foto: Republika/Fitriyanto
Sejumlah anggota Komisi X DPR RI berpose bersama Ketua INASGOC Erick Thohir saat mengunjungi Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, yang menjadi venue Asian Games 2018, Rabu (24/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi X DPR RI yang membawahi bidang olahraga Ferdiansyah mengusulkan selama pelaksanaan Asian Games 2018 menjadi hari libur bagi pelajar dan pekerja di wilayah Jakarta. Ini diungkapkannya saat berkunjung ke venue Asian Games di kawasan Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta, Rabu (24/1).

"Salah satu yang menjadi pertanyaan dari negara internasional tentang pelaksanaan Asian Games 2018 adalah masalah kemacetan lalu lintas. Saya mengusulkan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di Jakarta, selama pelaksanaan Asian Games 18 Agustus hingga 2 September 2018, pelajar dan pekerja di Jakarta diliburkan," kata Ferdiansyah.

Ferdiasnyah menambahkan nanti akan dibahas pihak terkait teknis pengaturan liburnya. Bisa sekolah atau tempat kerja yang berada di radius 4 km dari kawasan GBK saja yang diliburkan, atau seluruh DKI Jakarta.

"Kita semua sebagai bangsa Indonesia tentu ingin Asian Games 2018 berlangsung sukses. Kita harus mau berkorban, para pelaku usaha harus mau berkorban beberapa hari untuk menyukseskan Asian Games 2018. Itu semua akan dibicarakan seperti apa pengaturan liburnya," kata dia.

Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) Erick Thohir menyatakan, usulan liburan selama Asian Games semua diserahkan kepada pemerintah. Ia mengatakan INASGOC sudah menyampaikan ini kepada Presiden RepublikIndonesia Joko Widodo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat mereka berkunjung ke GBK beberapa waktu lalu. 

"Apakah nanti sekolah yang diliburkan atau ada pengaturan jam kantor, dicari jalan keluarnya agar kemacetan dapat dikurangi. Kalau kita lihat pengalaman dari multievent sebelumnya, ini bisa mengurangi kemacetan hingga 50 persen. Tentu kita tidak ingin citra Bangsa Indonesia menjadi buruk karena kemacetan lalulintas yang parah saat Asian Games 2018," ujar Erick.

Ia menambahkan, saat acara Coordination Committee OCA kedelapan pada 2018 di Jakarta, isu lalu lintas menjadi sorotan utama. Saat itu Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno yang juga datang langsung ke pertemuan tersebut rencananya akan mengunjungi Tokyo untuk mempelajari cara mengatasi kemacetan lalu lintas saat Asian Games 2018 nanti.

Selain masalah kemacetan, pria yang juga pemimpin grup Republika ini mengungkapkan keinginannya untuk meminjam lahan parkir di kawasan DPR RI. Lahan ini akan digunakan untuk parkir bus saat acara pembukaan maupun penutupan Asian Games 2018 nanti.

"Kawasan GBK akan steril dari kendaraan saat pembukaan dan penutupan. Nanti ami akan meminta izin agar lahan parkir di DPR RI dapat digunakan untuk tempat parkir bus atlet atau yang akan datang ke kawasan GBK karena diperkirakan akan ada 50 ribu-60 ribu orang yang memadati kawasan GBK," ungkap pria yang juga menjabat sebagai ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI).

Erick mengapresiasi kunjunganyang Komisi X DPR RI. Ia mengatakan, sebagai perwakilan rakyat, Komisi X punya kepedulian dan fungsi pengawasan yang baik selama ini. Komisi X, kata dia, telah banyak mendukung dengan persetujuan anggaran yang dibutuhkan untuk menggelar Asian Games 2018. 

"Dengan kunjungan ini, mereka bisa saksikan langsung apa yang telah kami lakukan. Uang yang digunakan untuk membangun ini (venue Asian Games) juga dari uang pajak rakyat sehingga harus ada pertanggungjawaban publik," tegas Erick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement