REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Olah raga sering menjadi alat diplomasi untuk perdamaian dunia. Misalnya, diplomasi pingpong tahun 1971 antara Amerika Serikat melawan Cina untuk meredakan ketegangan kedua negara.
"Demikian halnya dengan Asian Games 2018, harus memiliki kontribusi dalam menciptakan perdamaian dunia," ujar Azis Nurwahyudi, Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Selasa (13/3). "Asian Games harus memberi kontribusi bagi perdamaian dunia, meningkatkan semangat persaudaraan melalui people to people contact, memajukan pembangunan sosial. Peningkatan mutu kesehatan serta mutu pendidikan masyarakat Indonesia."
Azis menambahkan, manfaat besar yang didapatkan oleh Indonesia apabila Asian Games 2018 sukses adalah citra positif. "Bisa digunakan untuk banyak hal. Modal awal untuk hubungan internasional."
Azis menjelaskan, Asian Games 2018 bisa digunakan untuk menunjukkan kebesaran Indonesia. "Kita tunjukkan mampu menyelenggarakan event olahraga besar tingkat dunia, mampu bangun venue canggih, wilayah luas dan kaya, kekayaan budaya, masyarakat sangat beragam dan harmonis serta memiliki nilai-nilai luhur Bhinneka Tunggal Ika, santun, bersahabat, dan Islam yang sejalan dengan demokrasi."
Menurut Azis, masyarakat olah raga juga dapat menjadi pelaku diplomasi. Masyarakat dapat bermitra, membangun jejaring, mempromosikan aset, menyebarluaskan informasi, serta people to people contact. "Kita punya banyak atlet diplomasi dari cabang bulu tangkis maupun pencak silat. Banyak dari mereka menjadi pelatih bulu tangkis ataupun pelatih pencak di luar negeri. Mereka bisa promosi pariwisata, peluang investasi di Tanah Air."
Hal yang telah dilakukan Kemenlu RI dalam mendukung suksesnya Asian Games 2018, kata Azis, dengan gelaran "Diplomatic Walk" beberapa waktu lalu, dengan peserta duta besar yang ada di Indonesia maupun duta besar Indonesia di negara tetangga. "Serta menyampaikan update mengenai Asian Games 2018 kepada perwakilan RI di luar negeri," jelasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
