Thursday, 16 Syawwal 1445 / 25 April 2024

Thursday, 16 Syawwal 1445 / 25 April 2024

Generasi Muda Jangan Lupakan Sejarah

Selasa 30 Jun 2015 21:43 WIB

Red: Dwi Murdaningsih

seminar nasional kerjasama Badan Sosialisasi MPR RI dengan Pusat Studi Islam Pancasila FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta ( UMJ ), Cireundeu, Tangerang, Selasa ( 30/6

seminar nasional kerjasama Badan Sosialisasi MPR RI dengan Pusat Studi Islam Pancasila FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta ( UMJ ), Cireundeu, Tangerang, Selasa ( 30/6

Foto: MPR

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Ir. Sukarno atau Bung Karno selain sebagai Presiden pertama RI juga bapak bangsa, pendiri bangsa dan peletak dasar negara Indonesia dan satu lagi yang utama pencetus pertama konsep Pancasila.

Ketua Badan Sosialisasi MPR RI Ahmad Basarah mengatakan Bung Karno berkaitan erat dengan silsilah dan awal mula berdirinya negara Republik Indonesia, juga berkaitan dengan Islam. Sosok Bung Karno tidak asing buat lingkungan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).

Basarah mengungkapkan mengapa begitu pentingnya pelurusan sejarah tentang sang putera fajar. Kiprah dan pengorbanan Bung Karno dalam pembentukan negara dan dasar negara Indonesia begitu besar dan tak akan lekang oleh waktu. Pemikiran Bung Karno dalam sejarah perjalanan bangsa tidak bisa lagi ditutupi oleh upaya-upaya de Soekarnoisasi.

"Bung Karno adalah milik rakyat milik bangsa harus dijunjung tinggi sebagai bentuk pengormatan," kata dia dalam seminar nasional kerjasama Badan Sosialisasi MPR RI dengan Pusat Studi Islam Pancasila FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Cireundeu, Tangerang, Selasa (30/6).

Dia mengatakan elemen bangsa terutama generasi muda bangsa, selain harus memahami kualitas pemikiran seorang Bung Karno, juga harus memahami segala perlakuan negatif yang diterima sang putera fajar diakhir hidupnya terutama kejadian di wisma Yaso.

Betapa saat itu sang proklamator bangsa diperlakukan sangat tidak layak. Perlakuan tersebut tidak melihat jasa-jasa beliau yang sangat besar untuk bangsa Indonesia. Upaya de Soekarnoisasi harus dipahami rakyat dan rakyat berhak tahu sejarah yang sebenarnya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler