Sabtu 30 Sep 2017 13:13 WIB
Pengkhianatan G30S/PKI

Fakta PKI dalam Angka

Pengkhianatan G30S/PKI (ilustrasi)
Foto: Ilustrasi oleh Mardiah
Pengkhianatan G30S/PKI (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Hari ini, tepat 52 tahun lalu PKI melakukan upaya pemberontakan. Upaya itu diwujudkan lewat Gerakan 30 September yang lebih dikenal G30S PKI.

Berikut kami sajikan fakta angka dari PKI yang diambil dari berbagai sumber:

1

Jenderal Abdul Harris Nasution adalah satu-satunya jenderal yang berhasil selamat di malam percobaan penculikan dan pembunuhan oleh PKI pada Kamis, 30 September 1965. Pada 1 Oktober 1965, Jumat Legi dini hari sekitar pukul 04.00 WIB, Jenderal Nasution melarikan diri dengan melompati pagar rumah yang berbatasan dengan Kantor Kedubes Irak. Namun, kakinya sempat ditembak Pasukan Tjakrabirawa yang dikomandoi Letkol Untung Syamsuri.

3

Sepanjang perjalanan sejarah Indonesia, PKI tercatat sudah tiga kali melakukan pemberontakan terhadap pemerintah. Upaya pemberontakan dan mengkudeta pemerintah tersebut terjadi pada 1926, 1948, dan 1965.

4

Selain enam jenderal, empat orang juga menjadi mangsa PKI pada peristiwa Gestok. Keempat orang itu adalah Ade Irma Suryani (putri Jenderal AH Nasution), Bripka Karel Satsuit Tubun (Pengawal kediaman resmi Wakil Perdana Menteri II dr J Leimena), Kolonel Katamso Darmokusumo (Komandan Korem 072/Pamungkas, Yogyakarta), dan Letkol Sugiyono Mangunwiyoto (Kepala Staf Korem 072/Pamungkas, Yogyakarta).

7

Enam jenderal dan satu perwira muda TNI AD berpangkat kapten menjadi korban penculikan dan pembunuhan PKI pada malam 30 September 1965. Enam jenderal itu adalah Letjen TNI Ahmad Yani (Menteri/Panglima Angkatan Darat/Kepala Staf Komando Operasi Tertinggi), Mayjen TNI Raden Suprapto (Deputi II Menteri/Panglima AD bidang Administrasi), Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono (Deputi III Menteri/Panglima AD bidang Perencanaan dan Pembinaan), Mayjen TNI Siswondo Parman (Asisten I Menteri/Panglima AD bidang Intelijen), Brigjen TNI Donald Isaac Panjaitan (Asisten IV Menteri/Panglima AD bidang Logistik), Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo (Inspektur Kehakiman/Oditur Jenderal Angkatan Darat), dan Kapten Lettu CZI Pierre Andreas Tendean (Ajudan Jenderal Abdul Haris Nasution).

12

Sehari setelah menerima Surat Perintah 11 Maret atau 12 Maret 1966, Menpangad Letjen Soeharto mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 1/3/1966 untuk membubarkan PKI dan menyatakan sebagai partai terlarang di Indonesia.

Keputusan itu dikeluarkan dengan memperhatikan hasil pemeriksaan serta putusan Mahkamah Militer Luar Biasa terhadap tokoh-tokoh PKI yang dituding terlibat dalam peristiwa G30S. Selain itu, keputusan pembubaran PKI diperkuat dengan Ketetapan MPRS Nomor XXV/1966.

30

Penculikan dan pembunuhan tujuh jenderal dilakukan pada Kamis, 30 September 1965 malam. Setelah disiksa dan dibunuh, jenazah enam jenderal dan satu perwira muda AD dibuang ke dalam sebuah lubang di Lubang Buaya, Jakarta Timur.

sumber : Pusat Data Republika/ Berbagai Sumber
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement