Kamis 03 Nov 2016 07:00 WIB

Ungkapan 'Biang Kerok' dari Gus Dur Panaskan Suhu Politik

alm KH Abdurrahman Wahid
alm KH Abdurrahman Wahid

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Alwi Shahab

Meriah banget merupakan istilah Betawi yang merupakan padanan (persamaan) dari kata biang kerok. Seperti orang yang suka usil, atau suka mengganggu dan menyusahkan orang lain. Dalam 'Kamus Dialek Jakarta' Dr Abdul Chair, Dosen Bahasa Universitas Negeri Jakarta, biang kerok diartikan sebagai sumber dari segala keributan, biang dari kericuhan dan orang yang selalu menimbulkan kegaduhan serta kegelisahan.

Sedangkan kata kerok bisa pula diartikan macam-macam. Seperti orang yang kacau hitungannya atau tidak dapat menghitung dengan baik disebut kerok. "Kerok die ngitungnye," kata yang sering diucapkan orang Betawi jika mendapati kawannya salah menghitung. Ada juga kerok yang bukan dari kata sifat, tapi dari kata kerja. Seperti mengerok badan orang yang sakit atau masuk angin.

Ungkapan 'biang kerok' pernah heboh dan memanaskan suhu politik setelah diucapkan Gus Dur. Namun bagi anak-anak Betawi, kata biang kerok sendiri sudah seperti lalap. Artinya sudah merupakan kebiasaan mereka sejak kecil. Mulai dari hal-hal yang kecil dan sepele, sampai ke soal-soal besar.

Pihak Barat dalam menyerang kebijakan politik Bung Karno pada akhir 1950-an dan 1960-an sering menggunakan kata-kata trouble maker atau biang kerok. Mengingat Bung Karno ketika itu merupakan tokoh negara dunia ketiga, yang sering menyerang imperialisme dan kolonialisme.

"Kaum imperialis tidak pernah memperkenankan kemerdekaan tipe Sukarno, Norodom Sihanouk, Mao Tse Tung, Jamal Abdul Nasser dan Nkrumah, karena tidak mau menjadi boneka imperialisme," kata-kata yang sering diucapkan Bung Karno untuk membalas serangan pers Barat.

Dalam istilah yang lebih keren biang kerok disebut provakator. Istilah yang paling banyak diisukan sebagai biang keladi berbagai kerusuhan sejak reformasi tiga tahun lalu. Sekalipun baru pada bentuk tuduhan karena sejauh ini belum terbukti ada yang ditahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement