Kamis 16 Dec 2010 22:24 WIB

Emoh Nganggur. Warga Palembang Pilih Ngojek

Tukang ojek menunggu penumpang
Foto: dokumentasi
Tukang ojek menunggu penumpang

REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG-- Sejumlah warga Kota Palembang, Sumatera Selatan memilih mendapatkan penghasilan secukupnya sebagai pengojek sepeda motor, daripada menganggur yang pada akhirnya dapat menjerumuskan pada tindak pidana.

Pengakuan itu, diungkapkan beberapa warga di Palembang (16/12), Kamis, sehubungan cenderung marak usaha jasa antarjemput penumpang di dalam kota menggunakan sepeda motor. Ojek di Palembang kini bersaing dengan angkot, bus, dan taksi.

Menurut Salim, dia sebenarnya terpaksa sementara menjadi pengojek di sekitar kompleks permukiman elite di Palembang, sambil menunggu mendapatkan pekerjaan baru setelah berhenti dari tempat kerjanya yang lama. "Susah Pak cari kerja sekarang, apalagi pendidikan pas-pasan," ujar dia.

Warga yang menjadi pengojek lain di Palembang, Anto, mengaku sedang berhenti bekerja di proyek bangunan yang dalam beberapa tahun terakhir digelutinya.

Tarif yang berlaku di kalangan pengojek di Palembang, berkisar Rp3.000 sd. Rp5.000 untuk jarak dekat, dan mencapai antara Rp10.000 hingga Rp25 ribu kalau jarak sedang atau jauh.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, dari total tujuh juta jiwa lebih penduduk daerah ini, jumlah angkatan kerjanya mencapai antara 3-4 juta jiwa, dengan tingkat pengangguran terbuka mencapai 6,6 persen (Agustus 2010). Pengangguran lebih tinggi dialami kaum perempuan mencapai 8,9 persen, dan laki-laki hanya 5,9 persen.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement